nasional

ICMI Dorong Kepemimpinan Perempuan dalam Ketahanan Pangan lewat International Conference of Muslim Women 2025

Senin, 15 Desember 2025 | 14:21 WIB
KONTRIBUSI: ICMI menggelar ICMW 2025 pada Senin, 15 Desember 2025 di Graha Mandiri, Jakarta. (ISTIMEWA)

PROKAL.CO, JAKARTA-Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) kembali menegaskan peran strategisnya dalam mendorong kemajuan bangsa melalui penguatan kepemimpinan perempuan di sektor pangan. 

Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan International Conference of Muslim Women (ICMW) 2025 pada 15 Desember 2025 di Graha Mandiri, Jakarta, dengan mengusung tema Women and Food Security.

Baca Juga: Sampai 20 Desember, Kaltim Diprediksi Hujan Intensitas Menengah, Kukar dan Kutim Bagian Barat Waspada Hujan Lebat

Melalui forum internasional ini, ICMI khususnya Majelis Pengurus Pusat (MPP) ICMI, Bidang Pemberdayaan Pemuda, Perempuan, dan Anak menempatkan perempuan bukan sekadar sebagai objek pembangunan, melainkan sebagai subjek utama dan aktor kunci dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan, mandiri, dan berkeadilan.

Konferensi ini menjadi ruang pertemuan gagasan antara cendekiawan perempuan, pembuat kebijakan, akademisi, dan praktisi lintas negara untuk merespons krisis pangan global yang kian parah.

Ketua Panitia ICMW 2025, Hanifah Husein, menegaskan kecukupan pangan merupakan fondasi utama bagi lahirnya masyarakat yang sehat, cerdas, dan produktif.

Menurutnya, perempuan berada di garda terdepan dalam memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi keluarga sekaligus memainkan peran strategis dalam rantai produksi dan distribusi pangan di tingkat yang lebih luas.

“Ketahanan pangan adalah hak asasi manusia. Ketika perempuan diberdayakan secara keilmuan dan struktural, maka ketahanan pangan nasional memiliki fondasi yang jauh lebih kuat,” ujar Hanifah.

Baca Juga: Pergerakan Penumpang Udara Kaltim Naik, Bandara Melalan Kutai Barat Catat Kenaikan Tertinggi 17,93 Persen

Sebagai organisasi cendekiawan, ICMI juga menempatkan dimensi keilmuan dan inovasi sebagai pilar utama.

Wakil Ketua Umum MPP ICMI, Riri Fitri Sari, menyoroti bagaimana perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), membuka peluang baru bagi perempuan dalam mengelola pangan keluarga dan masyarakat secara lebih presisi, berkelanjutan, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

Rangkaian acara ICMW 2025 dirancang komprehensif dan reflektif terhadap peran perempuan dalam tata kelola pangan global.

Konferensi akan dibuka dengan sambutan Wakil Presiden ICMI Riri Fitri Sari.

Dan sambutan Presiden ICMI Arief Satria lewat video karena sedang tidak berada di tanah air.

Kegiatan ini dihadiri Menteri Kordinator Bidang Pangan Indonesia.

Kegiatan ICMW dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan tema “The Role of Women in Food Governance” dengan keynote speech perwakilan dari Menteri Pertanian Republik Indonesia, Kuntoro Boga Andri, direktur Hilirisasi hasil Perkebunan Dirjen Perkebunan.

Baca Juga: Angkutan Laut Kaltim Tumbuh Kuat, Volume Barang Tembus 9,7 Juta Ton Didominasi Batu Bara

Dan pembicara internasional, Lisa Ahramjian dari Agricultural Counselor, US Embassy dan Rajendra Arya dari FAO Representative for Indonesia and Timor leste.

“Kementerian Pertanian mengapresiasi forum Internasional ICMI, karena sebagain fondasi keilmuan yang bisa mendorong percepatan target swasembada pangan. Pak Menteri berharap ICMI terus mendukung pemerintah, dalam pemikiran dan gagasan, bahkan lebih dari itu, ikut berperan lebih praksis dan teknik dalam mengembangkan industri pertanian,” ujar kunto

Pada sesi kedua mengangkat tema “The Isamic Concept in Achievinf Food Security” dengan pembicara para pakar dan ilmuawan ICMI serta pakar biotechnology scientist dan food science asal Malaysia Irwandi Jaswir dan Noranizan Mohn Adzahan.

Sesi materi terakhir di Isi oleh Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayan, sebagai keynote speech dan pembicara internasional, Cyr Coutorier dari Momorial University, Canada; Jim Manczak, CEO ESGCX, Australia; Kau Chawla dari India, dan para ilmuan dan cendekiawan ICMI.

Tiga sesi utama membahas secara mendalam peran perempuan dalam tata kelola pangan, konsep Islam dalam pencapaian ketahanan pangan, serta inovasi teknologi dan sosial untuk peningkatan gizi dan diversifikasi pangan.

Baca Juga: Bandara Juwata Tarakan Siap Layani Rute Internasional, Kaltara Penuhi Semua Syarat dalam Tiga Bulan

Sejumlah tokoh nasional dan internasional, termasuk perwakilan FAO, akademisi dari berbagai negara, dan pemangku kebijakan Indonesia, terlibat aktif dalam diskusi dan perumusan rekomendasi.

Puncak konferensi akan menghasilkan pernyataan penutup dan rekomendasi strategis yang dirangkum dalam sebuah buku, yang diharapkan menjadi rujukan kebijakan bagi pemerintah serta pemangku kepentingan di tingkat nasional dan global.

Melalui ICMW 2025, ICMI menegaskan posisinya sebagai simpul keilmuan dan moral yang mendorong kepemimpinan perempuan muslim dalam menjawab tantangan pangan dunia, sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia dalam percaturan keilmuan global. (*)

Tags

Terkini