Paidah Riansyah mengungkapkan, selain pengobatan herbal, masyarakat adat Paser juga memiliki tradisi pengobatan non-medis, seperti sembur Paser.
Ini adalah teknik pengobatan dengan cara meniupkan doa atau mantra ke bagian tubuh yang sakit.
Kemudian, ritual pendeteksi penyakit (ontas wase dan ontas cupak). Ritual ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit dan mencari penyebabnya.
Dikatakannya, bahwa kearifan lokal etnis Paser dalam pengobatan tradisional adalah warisan budaya yang berharga.
Baca Juga: Pemkab PPU Bangun Jalan Alternatif Menuju IKN, Panjangnya 12 Km
Pengetahuan ini tidak hanya membantu masyarakat Paser dalam menjaga kesehatan tetapi juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi pengobatan alternatif yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Menurut dia, riset yang dilakukan oleh BRIN adalah langkah penting dalam mendokumentasikan dan memahami kekayaan etnomedisin Indonesia. (far)
ARI ARIEF
[email protected]