PROKAL.CO, PENAJAM-Pengobatan yang bertumpu pada kearifan lokal etnis Paser di Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan yang signifikan.
Deforestasi dan perubahan iklim telah mengancam kepunahan hutan-hutan yang menjadi sumber obat-obatan tradisional.
Di sisi lain, minat generasi muda etnis Paser dalam mempelajari praktik pengobatan tradisional tersebut semakin menurun.
Baca Juga: Pengobatan Tradisional Warga Paser, Impotensi dengan Akar Pinang, Diabetes Pakai Akar Sagu
Oleh karena itu, menjaga kearifan lokal etnis Paser merupakan tindakan yang sangat krusial.
Salah satunya upaya pendokumentasian praktik pengobatan secara tradisional telah dilakukan oleh tokoh adat Paser, Paidah Riansyah.
Ia telah melakukan dokumentasi pengetahuan, memberikan pendidikan kepada generasi muda, serta bersama-sama melindungi hutan merupakan beberapa langkah yang dapat dilakukan guna memastikan agar warisan berharga ini tetap lestari dan tidak tergerus oleh waktu.
Berikut ini beberapa pengobatan tradisional yang telah dibukukan itu.
Puli rampa (obat pilek/flu) yaitu menggunakan daun sembung diperas dan airnya diminum untuk mengobati pilek atau flu.
Baca Juga: Pengobatan Tradisional Warga Paser, Obati Kanker Payudara dengan Rebusan Ini
Puli roton ketikang (obat penyakit kulit), yaitu dengan menggunakan kulit kayu mersimpa direbus dengan minyak untuk mengobati korengan, akar tumbor digosokkan untuk mengobati kurap dan kudis, serta kulit kayu temba' dioleskan dengan minyak tanah untuk mengobati kurap dan kudis.
Kemudian, obat penyakit urat/keseleo. Campuran beras menir, umbi karukapo, umbut teberau, umbut perupuk, topus tonggang, akar bujok datu, mata tunas tebutete, kulit pohon kemiri, buah kemiri, serai, kencur, dan umbut rotan awoi diolah menjadi bubuk untuk mengobati keseleo dan penyakit urat.
Pupur kasai wae (bedak pembersih wajah), yaitu komposisinya menggunakan beras dan berbagai tumbuhan seperti rumput campur nyok, kelabat, kembang dilana, sargundri, karukapo, kunyit putih, kencur, pala, jambu klutuk, langsat, lelak, barung tuak, perangat, selasih, jintan hitam, bawang putih, bunga cabe, dan bunga padi diolah menjadi bedak untuk membersihkan, menghaluskan, dan mengencangkan kulit wajah.
Baca Juga: Culture Shock di Penajam Paser Utara, Kabupaten Penyangga Ibu Kota Nusantara