• Minggu, 21 Desember 2025

Selama Ramadan Harga Bahan Pokok Turun Naik di Kabupaten Ini  

Photo Author
Faroq Zamzami
- Rabu, 19 Maret 2025 | 09:06 WIB
ILUSTRASI: Kebutuhan pokok di pasar.
ILUSTRASI: Kebutuhan pokok di pasar.

PROKAL.CO, PENAJAM-Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat adanya fluktuasi harga bahan pokok selama awal bulan Ramadan 1446 Hijriah. Ini berdasarkan pemantauan per tanggal 14 Maret 2025.

Beberapa komoditas mengalami penurunan harga, sementara yang lainnya mengalami kenaikan. Harga beras premium tercatat mengalami penurunan sebesar 1,92 persen atau Rp 333, menjadi Rp 17.000 per kilogram.

Baca Juga: Setelah Satu Laga, Robert Whittaker Berencana Naik ke Kelas Light Heavyweight

Beras medium juga mengalami penurunan yang signifikan, yaitu sebesar 8,69 persen atau Rp 1.333, menjadi Rp 14.000 per kilogram. Selain itu, harga cabai rawit merah turun sebesar 3,39 persen atau Rp 3.333, menjadi Rp 95.000 per kilogram.

Beberapa komoditas lainnya yang mengalami penurunan harga adalah minyak goreng kemasan dan tepung terigu curah.

Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Kedelai biji kering impor naik sebesar 1,17 persen atau Rp 120, menjadi Rp 10.400 per kilogram. Bawang merah juga mengalami kenaikan sebesar 0,91 persen atau Rp 417, menjadi Rp 46.250 per kilogram.

Cabai merah keriting naik sebesar 1,72 persen atau Rp 1.250, menjadi Rp 73.750 per kilogram. Kenaikan signifikan juga terjadi pada daging sapi murni, yaitu sebesar 3,45 persen atau Rp 5.000, menjadi Rp 150.000 per kilogram.

Baca Juga: Ole Romeny Mau Jadi Pemain Penting Timnas, Tak Sabar Jajal Australia

Kendati demikian, terdapat pula beberapa komoditas terpantau stabil, tidak mengalami perubahan harga.

Bawang putih bonggol tetap di harga Rp 45.000 per kilogram, telur ayam ras tetap Rp 30.000 per kilogram, ikan bandeng tetap Rp 25.000 per kilogram, garam konsumsi tetap Rp 10.000 per kilogram, beras SPHP tetap Rp 13.000 per kilogram, dan minyak atsiri tetap Rp 19.000 per kilogram.

Kepala Disketapang PPU, Mulyono, Minggu (16/3/2025) menyatakan, fluktuasi harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain, perubahan permintaan pasar selama bulan Ramadan, kondisi cuaca yang mempengaruhi hasil panen, distribusi dan ketersediaan stok di pasar.

Baca Juga: Main di Kandang Sendiri, Australia Tak Mau Malu dari Indonesia

“Bisa juga akibat perubahan harga di tingkat pemasok,” kata Mulyono. Ia mengimbau masyarakat untuk bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan pembelian berlebihan yang dapat memicu kenaikan harga.

Pemerintah daerah akan terus melakukan pemantauan dan intervensi jika diperlukan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama bulan Ramadan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X