SAMARINDA – Gedung Pasar Pagi yang baru direvitalisasi dijadwalkan akan beroperasi pada Desember mendatang. Selain tampilan fisik bertingkat tujuh yang modern, operasional gedung ini juga akan menerapkan sistem parkir modern berbasis non-tunai (cashless) untuk memastikan transparansi dan mencegah kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda saat ini tengah mematangkan skema pengelolaan parkir tersebut. Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Samarinda, Boy Leonardus, menyatakan bahwa pengelolaan parkir Pasar Pagi sementara akan ditangani oleh Dishub, sesuai kesepakatan dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda.
Baca Juga: Pasar Pagi Samarinda Berdiri Megah, Pedagang Cemas Soal SKTUB 'Mati' dan Pengundian Lapak
“Jadi sementara Dishub dulu yang tangani, sambil kami siapkan tahapannya agar nanti bisa dilimpahkan ke pihak ketiga,” ujar Boy.
Standar Pembayaran Non-Tunai
Boy Leonardus menegaskan bahwa penerapan sistem pembayaran cashless bukan tanpa alasan. Dishub Samarinda berencana menjadikan pembayaran tanpa uang tunai sebagai standar di Pasar Pagi untuk memonitor semua transaksi secara ketat.
Alasan utama di balik kebijakan ini adalah untuk mencegah praktik kebocoran pendapatan. Dengan sistem ini, seluruh transaksi tercatat secara digital.
“Dengan sistem ini, semua transaksi bisa terpantau. Kebanyakan orang juga sudah jarang bawa uang tunai, jadi lebih praktis dan aman,” jelasnya.
Selain sistem digital, Dishub Samarinda juga tengah menyiapkan skema parkir berlangganan. Langkah ini bertujuan untuk menekan praktik juru parkir (jukir) liar yang kerap muncul di area-area ramai.
Dalam waktu dekat, Dishub juga akan membuka peluang bagi pihak ketiga untuk mengelola parkir Pasar Pagi melalui mekanisme beauty contest. Langkah ini dianggap paling ideal karena dinilai mampu menghadirkan pengelola profesional tanpa membebani APBD kota.
“Mereka punya sistem dan investor sendiri. Kota tetap dapat PAD, tapi transparansinya lebih terjamin,” terang Boy.
Ia mengakui bahwa biaya pengelolaan oleh pihak ketiga mungkin sedikit lebih tinggi. Namun, fokus utamanya bukan pada biaya termurah, melainkan sistem yang bersih dan akuntabel. “Kami ingin parkir di Pasar Pagi jadi contoh pengelolaan modern yang rapi, aman dan bebas bocor,” pungkasnya. (*)