SAMARINDA KOTA – Program seragam gratis bagi pelajar di Kalimantan Timur, yang merupakan janji unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Rudy-Seno (Harum), masih menghadapi kendala serius. Program tersebut hingga kini dilaporkan mandek dan belum terealisasi lantaran masih berkutat pada permasalahan anggaran.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim telah mengakui adanya keterlambatan dalam penyaluran seragam putih abu-abu tersebut, dengan alasan perlu penyesuaian kondisi keuangan daerah.
Anggota DPRD Kaltim Komisi IV, Sarkowi V. Zahry, membenarkan bahwa program seragam gratis, yang termasuk dalam program Gratispol secara umum, sudah dibahas di meja legislatif.
“Sudah, jadi anggaran untuk seragam itu juga termasuk dalam anggaran gratispol secara umum, itu sudah kita bahas. Saat ini, tahapannya tinggal pandangan umum fraksi, kemudian jawaban dari pemerintah,” kata Sarkowi.
Sarkowi belum dapat memastikan apakah alokasi untuk seragam gratis ini akan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2025 atau baru akan dimasukkan dalam APBD Murni 2026. Namun, ia menegaskan prinsipnya program tersebut belum berjalan karena anggarannya belum disahkan.
“Kami memahami ada keluhan dari masyarakat yang mengatakan bahwa baju seragam gratis belum diterima sampai sekarang. Hal ini karena anggarannya memang belum diketok,” sebutnya.
Padahal, program ini menyasar puluhan ribu siswa baru di Kaltim. Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, beberapa waktu lalu telah menjelaskan bahwa seragam gratis akan dibagikan kepada 65.004 siswa baru dari 447 sekolah jenjang SMA, SMK, dan SLB di Kalimantan Timur.
Setiap siswa baru jenjang SMA, SMK, dan SLB, baik negeri maupun swasta, akan menerima satu setel seragam putih abu-abu. Sementara itu, untuk seragam jenis lain seperti batik, Pramuka, atau uniform khusus, pembelian tetap menjadi tanggung jawab masing-masing orang tua siswa.
"Seragam gratis sudah dari awal kita berikan bahwa seragam yang diberikan kepada SMA, SMK, Negeri dan Swasta itu adalah putih abu-abu," tutur Wagub Kaltim Seno Aji saat itu. Kini, nasib program seragam gratis ini sepenuhnya bergantung pada kecepatan pengesahan anggaran oleh DPRD Kaltim dan Pemerintah Provinsi. (*)