• Minggu, 21 Desember 2025

Waspada Hujan Ekstrem! BMKG Ingatkan Samarinda Masuk Puncak Musim Hujan

Photo Author
- Senin, 8 Desember 2025 | 08:06 WIB
 Kepala Stasiun BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, saat memberikan paparan terkait potensi cuaca ekstrem di Samarinda. (kis)
Kepala Stasiun BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, saat memberikan paparan terkait potensi cuaca ekstrem di Samarinda. (kis)

SAMARINDA – Menjelang periode puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada penghujung tahun 2025 hingga awal 2026, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Samarinda mengeluarkan imbauan tegas agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Potensi hujan lebat dan cuaca ekstrem disebut sangat mungkin terjadi.

Secara bersamaan, Pemerintah Kota Samarinda (Pemkot) juga dilaporkan tengah mematangkan strategi penanganan bencana hidrometeorologi sebagai langkah antisipasi menyeluruh.

Kepala Stasiun BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, menjelaskan bahwa berdasarkan analisis curah hujan 10 harian untuk bulan Desember 2025, Samarinda memang masih berada pada kategori menengah. Namun, ia menekankan bahwa peluang terjadinya hujan dengan intensitas tinggi tetap harus diwaspadai.

"Untuk Desember ini masih kategori menengah, tetapi potensi hujan lebat tetap harus diantisipasi karena perubahan atmosfer bisa terjadi sewaktu-waktu," ujar Riza pada Minggu (7/12/2025).

Menurut Riza, perubahan atmosfer yang berlangsung cepat berpotensi memicu terjadinya hujan deras dalam waktu singkat, yang dapat menyebabkan dampak signifikan di wilayah rawan banjir.

Riza mencontohkan, meski Samarinda relatif aman dari ancaman siklon tropis karena berada di wilayah ekuator, dampak tidak langsung dari aktivitas atmosfer di wilayah lain tetap dapat memengaruhi cuaca lokal.

Ia menyinggung peristiwa di sejumlah daerah di Sumatera di mana curah hujan mencapai 300–400 milimeter dalam satu hari. "Itu setara dengan curah hujan satu bulan di Samarinda yang turun hanya dalam sehari,” terangnya.

BMKG memprakirakan potensi hujan lebih dari 50 milimeter per hari—yang berpotensi menimbulkan bencana—dapat terjadi sepanjang tahun. Periode kritisnya diprediksi terjadi pada: Desember – Januari, Maret – April.

Riza juga menambahkan bahwa hampir seluruh wilayah di Samarinda memiliki tingkat kerentanan yang relatif sama terhadap curah hujan tinggi. “Kami mengimbau masyarakat agar selalu memantau informasi cuaca resmi dan tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai angin kencang,” tutup Riza. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X