samarinda

Hujan Lebat Masih Akan Terjadi, Ini Prakiraan Cuaca Beberapa Hari ke Depan dari BMKG Samarinda

Sabtu, 6 September 2025 | 13:38 WIB
MASIH BERPOTENSI: Jalan P Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu, menjadi salah satu titik langganan banjir yang perlu diwaspadai menghadapi potensi curah hujan yang meningkat belakangan ini. (RAMA SIHOTANG/KALTIM POST)

PROKAL.CO, SAMARINDA-Warga Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya Samarinda dan Balikpapan, diimbau waspada.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Samarinda memprediksi curah hujan dengan intensitas tinggi akan terus mengguyur wilayah ini hingga 10 hari ke depan. 

Baca Juga: Empat Perampok Bersenjata Sasar BRILink di Sangatta Utara, Sempat Gelut dengan Warga
 
Peningkatan curah hujan ini disebabkan oleh fenomena alam di wilayah ekuator.
 
Prakirawan Cuaca, BMKG Samarinda, Wiwi Indasari Azis, menjelaskan saat ini wilayah Kaltim sedang memasuki musim peralihan. Biasanya wilayah ekuator itu ada pertemuan angin atau konvergensi. 
 
“Biasanya itu yang membuat curah hujan atau pembentukan awan semakin banyak dan otomatis curah hujan semakin tinggi," ujarnya, Rabu (3/9/2025).
 
Ia menerangkan, tingginya intensitas hujan ini bervariasi, mulai dari ringan, sedang, hingga lebat. 
 
Curah hujan tinggi berpotensi terjadi pada pagi atau sore hari, dan seringkali disertai petir dan angin kencang akibat pembentukan awan tebal. 
 
Baca Juga: Laga Timnas Indonesia Tak Hanya Dimainkan di Jakarta, Papua dan Kalimantan Jadi Opsi
 
“Samarinda sendiri berpotensi mengalami curah hujan hingga 150 mm dalam 10 hari ke depan,” terangnya.
 
Menurut BMKG, potensi curah hujan tinggi ini tidak hanya di Samarinda dan Balikpapan, tapi juga di beberapa kabupaten lain seperti Kutai Barat (Kubar), Kutai Kartanegara (Kukar), dan Kutai Timur (Kutim). 
 
"Untuk tiga hari ke depan ada potensi peringatan curah hujan tinggi di beberapa wilayah Kaltim, terutama Samarinda dan Balikpapan hampir di semua kecamatan," ucapnya.
 
Meski demikian, BMKG menyebut bahwa puncak musim hujan masih terlalu jauh untuk diprediksi secara akurat. 
 
Namun, dari data yang ada, curah hujan masih berada di kategori menengah, dengan total antara 50 hingga 150 mm.
 
Wiwi juga mengungkapkan adanya pergeseran musim. Normalnya, musim hujan di Kaltim terjadi pada akhir September hingga pertengahan Oktober. 
 
Namun, tahun ini musim kemarau terbilang sangat pendek karena puncak musim hujan lebih maju, yakni di akhir Juli. 
 
Baca Juga: Niatnya Dirawat agar Sembuh, Pasien Depresi Malah Babak Belur di RSJ di Kalsel, Keluarga Lapor Polisi
 
“Perubahan ini disebabkan berbagai faktor antara lain, perubahan tutupan lahan dan global warming, yang membuat suhu rata-rata meningkat hingga 1-2 derajat Celsius dibandingkan dekade lalu,” jelasnya.
 
Dia menambahkan perkiraan cuaca 10 hari ke depan, BMKG juga memperbarui informasi di media sosial dengan nama prakiraan iklim dasarian secara berkala, yaitu pada tanggal 11, 21, dan akhir bulan. 
 
Masyarakat juga bisa mengunduh aplikasi resmi BMKG dari gadget masing-masing untuk memudahkan pemantauan. "Kami berharap bisa menunjang aktivitas masyarakat," katanya. (*)
 
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46

Tags

Terkini