Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menanggapi rencana bisnis Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) yang membuka peluang kerja sama dengan perusahaan swasta untuk proyek desalinasi air laut. Proyek ini diharapkan mampu mengatasi kebutuhan air bersih di kota Balikpapan. Namun, Fauzi mengungkapkan skeptisismenya terhadap rencana tersebut dan menyebutnya sebagai "proyek khayalan."
Baca Juga: Warga Balikpapan Sabar Ya..!! Krisis Air Masih Berlanjut
Fauzi menyatakan bahwa hingga saat ini, belum ada kisah sukses dari daerah lain yang telah menerapkan teknologi desalinasi dalam skala besar. "Dari kunjungan DPRD Balikpapan ke Batam, proyek desalinasi di sana ternyata masih sebatas konsep," ujarnya.
Ia menambahkan, contoh penerapan desalinasi yang sudah berjalan hanya terdapat di sebuah hotel di Bali dengan kapasitas kecil untuk kebutuhan internal hotel.
Sebagai solusi yang lebih realistis, Fauzi merekomendasikan pengembangan Embung Aji Raden. Menurutnya, lahan seluas 70 hektare di lokasi tersebut bisa menjadi fokus utama untuk mengatasi masalah air baku di Balikpapan. "Kalau bisa dibebaskan, itu akan menjadi solusi luar biasa," tegasnya.
Fauzi juga meminta agar rencana bisnis PTMB lebih realistis dan fokus pada solusi yang bisa dieksekusi dalam waktu cepat. "Kita ingin yang konkret, jangan bicara panjang lebar lima tahun ke depan. Fokus saja pada penyelesaian masalah air baku yang bisa dilakukan segera," katanya.
Salah satu opsi yang sempat dipertimbangkan adalah sumber air dari PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT). Namun, Fauzi mengakui bahwa kapasitas air dari KKT tidak cukup, sehingga pengembangan Embung Aji Raden tetap menjadi prioritas.(*)