• Senin, 22 Desember 2025

Warga Balikpapan Sabar Ya..!! Krisis Air Masih Berlanjut

Photo Author
Indra Zakaria
- Selasa, 28 Januari 2025 | 11:25 WIB
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah dan anggota ketika meninja air baku dari empat sumur bor milik PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT).
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah dan anggota ketika meninja air baku dari empat sumur bor milik PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT).

Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, mengungkapkan hasil peninjauan terkait penyediaan air baku dari empat sumur bor milik PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT). Berdasarkan hasil survei di lokasi, kapasitas air yang tersedia jauh dari memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Balikpapan.

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi, PT KKT mengklaim empat sumur bor mereka mampu menghasilkan hingga 300 liter per detik. Namun, pengecekan langsung menggunakan alat milik PDAM menunjukkan kapasitas riilnya hanya 40 liter per detik. Dari jumlah itu, 20 liter per detik digunakan oleh PT KKT sendiri, meninggalkan hanya 20 liter per detik untuk kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Krisis Air Baku di Balikpapan, Solusi Jangka Panjangnya Kolaborasi Antar Daerah dan Teknologi

“Setiap sumur bor hanya mampu menghasilkan 10 liter per detik, totalnya 40 liter per detik. Bahkan, 20 liter per detik sudah digunakan oleh PT KKT sendiri. Ini jelas sangat jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Fauzi.

Selain itu, Fauzi menyoroti keterbatasan operasional sumur bor tersebut. Berdasarkan Surat Izin Pemanfaatan Air Tanah (SIPA), sumur bor PT KKT hanya diperbolehkan beroperasi selama delapan jam sehari. Sementara itu, kebutuhan PDAM memerlukan pengoperasian 24 jam penuh, yang tetap belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Melihat fakta di lapangan, kami pesimis mengandalkan air baku dari PT KKT sebagai solusi jangka panjang,” tegasnya. Fauzi juga menekankan bahwa DPRD dan pemerintah kota terus mencari solusi untuk mengatasi krisis air baku yang semakin mendesak. Hingga saat ini, DPRD masih menunggu berita acara kesimpulan dari PDAM terkait kemungkinan kerja sama dengan PT KKT.

 

“Ini adalah bagian dari upaya kolektif kami untuk menyelesaikan masalah air baku di kota Balikpapan,” pungkas Fauzi. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: balpos.com

Rekomendasi

Terkini

X