TIDAK butuh waktu lama bagi Jacksen F Tiago untuk mengukir prestasi bersama Borneo FC. Baru sekitar dua bulan ditunjuk sebagai direktur akademi, pria asal Brasil tersebut sudah mempersembahkan tiga medali membanggakan.
Torehan itu diraih Rabu (6/3) sore. Pesut Etam keluar sebagai juara EPA (Elite Pro Academy) U-16. Lalu, menjadi runner-up EPA U-18. Lalu, meraih peringkat ketiga untuk EPA U-20. Lantas, apa rahasia torehan prestasi itu? Jacksen mengaku semua dimulai pada putaran kedua EPA.
’’Saya mencoba fokus dalam individual development dan aspek mental bertanding,’’ kata Jacksen saat dihubungi Jawa Pos. Dia kemudian melakukan pembenahan penting. ’’Kemampuan individu dalam passing, kontrol, scanning, dan decision saya benahi. Karena itu jadi kelemahan terbesar yang saya temukan di akademi,’’ beber mantan pemain dan pelatih Persebaya Surabaya itu.
Dan, pembenahan yang dilakukan Jacksen terbukti dengan torehan tiga medali. Apakah itu sudah sesuai targetnya? ’’Kalau bicara target, jelas owner klub berharap tim juara di semua kelompok umur. Karena itu akan mengangkat value klub di mata masyarakat. Termasuk mengangkat aspek bisnis dan kredibilitas di lingkungan sepak bola,’’ jelasnya.
Meski begitu, pria yang pernah menukangi timnas Merah Putih itu yakin tiga medali sudah cukup untuk mengangkat mental pemain muda. ’’Karena setiap pencapaian prestasi individu maupun kolektif akan berdampak kepada mental pemain maupun semangat owner,’’ ucapnya. Torehan itu membuat Jacksen pede. Dia dengan tegas menyebut Borneo FC saat ini jadi klub dengan akademi terbaik.
Cuma, Jacksen punya tujuan yang lebih penting lagi. Bukan sekadar torehan gelar juara. ’’Tujuan utama saya fokus di kelompok umur adalah untuk menciptakan pemain andal bagi tim senior, bahkan untuk timnas. Soal akhirnya juara, itu nomor dua,’’ pungkas penyuka rawon itu. (gus/c17/ali/jpg/er/k16)