Prokal.co - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pandangan mengenai situasi yang menimpa Elkan Baggott, pemain muda yang sempat menjadi sorotan publik sepak bola Indonesia.
Elkan Baggott tidak hadir membela Timnas Indonesia U-23 saat melawan Guinea U-23 dalam play-off Olimpiade 2024, sebuah keputusan yang memicu reaksi beragam dari masyarakat dan netizen.
Banyak yang menuding Elkan tidak nasionalis karena tidak merespons panggilan tersebut.
Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, menegaskan bahwa tidak bijaksana untuk langsung menghakimi Elkan Baggott.
"Saya tidak bisa menghakimi seperti itu. Saya selalu katakan kalender-kalender itu penting, tak bisa dadakan,” ucap Erick Thohir dalam program “Rosi” di Kompas TV pada Kamis (16/5/2024).
Menurutnya, pemanggilan pemain yang berkarier di luar negeri memang tidak mudah, terutama ketika turnamen tersebut tidak masuk dalam kalender FIFA.
Elkan Baggott tidak ikut serta bersama Timnas U-23 di Piala Asia U23 2024 karena tidak mendapatkan izin dari klubnya, Bristol Rovers.
Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan publik, namun Erick Thohir memberikan pemahaman bahwa situasi tersebut tidak sepenuhnya berada di bawah kendali PSSI.
"Jika dilihat persiapan timnas U-23 dan kondisi tim saat Piala Asia U-23 2024, ini memang tak masuk kalender FIFA,” tambahnya.
Erick Thohir menjelaskan bahwa dirinya tidak memiliki otoritas untuk mengatur penjadwalan kompetisi di luar Indonesia.
Di Indonesia, dia bisa memberhentikan kompetisi demi kepentingan timnas U-23, namun hal ini tidak berlaku untuk liga di negara lain.
"Pemain yang di luar negeri saya tidak mempunyai otoritas memberhentikan liga atau memaksa klub," jelas Erick Thohir.
Dia mencontohkan kesulitan yang dihadapi dalam mengatur pemain yang berkarier di luar negeri, seperti Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Marselino Ferdinan.
Bahkan, kesepakatan untuk memanggil Justin Hubner memerlukan perjuangan yang tidak mudah.