SAMARINDA - Direktur Teknik (Dirtek) Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim Jacksen F Tiago menyempatkan diri hadir menyaksikan pertandingan Piala Soeratin U-13 Regional Samarinda. Hal itu dilakukan mantan pelatih Persipura Jayapura tersebut untuk melihat sejauh mana pembinaan sepak bola di Kota Tepian berjalan.
Tak hanya di Samarinda, beberapa waktu lalu pelatih yang juga pernah mengarsiteki Persis Solo itu juga hadir di Piala Soeratin U-13 Regional Kutai Kartanegara. Jacksen memang memiliki tugas untuk memastikan pembinaan usia dini di Kaltim berjalan dengan baik.
Jacksen menilai Piala Soeratin U-13 sebagai langkah awal yang sangat positif bagi perkembangan pesepak bola muda di Kaltim, khususnya di Samarinda. Ia menekankan pentingnya kontinuitas kompetisi setiap tahun.
“Piala Soeratin menjadi langkah yang sangat bagus untuk perkembangan anak-anak Kaltim. Saya berharap event seperti ini dibuat secara reguler setiap tahun,” ujarnya.
Menurutnya, Piala Soeratin menjadi salah satu ajang sinergi antara Asprov, Askot, para pelatih, dan stakeholder sepak bola di Kaltim. Termasuk para sponsor dan pemerintah, untuk menciptakan ekosistem pembinaan usia dini yang lebih kuat.
Jacksen menyampaikan, pihaknya sedang menyusun kalender tahunan independen yang berfokus pada kelompok umur, di luar agenda resmi PSSI.
“Kami ingin membangun agenda tahunan yang mencakup seluruh kelompok umur, kerja sama antara Asprov dan Askot, menciptakan ruang tumbuh bagi anak-anak agar dalam 3 hingga 4 tahun ke depan mampu menembus timnas, terutama U-17 sebagai persiapan Piala Dunia yang akan diselenggarakan setiap dua tahun sekali,” jelasnya.
Jacksen juga mengapresiasi semangat para pelatih, orangtua, dan anak-anak sekolah sepak bola (SSB), yang sudah menunjukkan antusiasme tinggi. Namun, ia menegaskan bahwa semangat saja tidak cukup tanpa dukungan sistem yang berkelanjutan. Bakat bisa diasah dengan latihan intens, tapi itu membutuhkan kompetisi yang teratur.
“Tujuan utama saya membuat kalender kompetisi tahunan, agar anak-anak bisa bersaing dengan daerah lain yang sistem kompetisinya sudah berjalan dengan baik,” tegasnya. Jacksen mengajak seluruh pihak untuk duduk bersama dan bekerja sama membangun ekosistem sepak bola usia dini di Kalimantan Timur.
“Kita harus hidupkan ekosistem sepak bola yang sehat, agar bisa melahirkan anak-anak berbakat yang suatu saat dapat mengharumkan nama daerah dan Indonesia,” pungkasnya. (*)