SAMARINDA – Borneo FC terus mencatatkan performa luar biasa di ajang Super League 2025–2026. Tim berjuluk Pesut Etam ini tampil dominan dengan mengukir delapan kemenangan beruntun, meninggalkan para pesaingnya jauh di papan klasemen. Catatan impresif tersebut ditandai dengan 17 gol yang berhasil dilesakkan dan hanya 4 kali kebobolan.
Namun, di balik dominasi yang ditunjukkan, Pelatih Kepala Borneo FC, Fabio Lefundes, mengungkap filosofi ketat yang ia terapkan: kerja keras dan kedisiplinan tanpa henti. Pelatih asal Brasil itu mengakui dirinya hampir tidak memberi waktu untuk menikmati euforia kemenangan yang diraih anak asuhnya. “Setelah kemenangan yang kami raih, saya hanya punya lima jam untuk merayakannya,” ungkap Lefundes.
Menurutnya, konsentrasi harus segera dialihkan. Begitu pertandingan usai, pikirannya langsung terfokus pada persiapan laga berikutnya. “Ketika memasuki tengah malam, saya sudah harus berpikir tentang apa yang akan kami lakukan esok hari,” tegas pelundes.
Menolak Rutinitas Taktik yang Sama
Lefundes menegaskan bahwa konsistensi Borneo FC bukan datang karena kebetulan, melainkan buah dari upaya terus-menerus untuk berinovasi. Ia menolak menggunakan rutinitas taktik yang sama di setiap pertandingan.
“Saya selalu berusaha mencoba hal baru. Baik dari cara bermain, maupun metode latihan yang berbeda,” kata pelatih berusia 53 tahun itu.
Keberhasilan tim, lanjut Lefundes, merupakan hasil kerja kolektif dan dedikasi penuh. Ia menolak mengklaim kesuksesan hanya berasal dari strateginya semata.
“Apa yang kalian lihat dalam pertandingan bukan hanya hasil kerja keras saya, tapi juga dedikasi pemain yang berjuang di lapangan,” pungkasnya, memuji kerja keras para pemain Pesut Etam. (kpg)