SAMARINDA – Keberhasilan Borneo FC Samarinda menyapu bersih kemenangan di sepuluh partai awal Super League 2025/2026 telah menuai banyak pujian, namun juga memunculkan anggapan bahwa performa impresif Pesut Etam sangat bergantung pada kontribusi duo pemain asing asal Amerika Latin, Juan Villa dan Mariano Peralta.
Banyak pengamat memprediksi bahwa Borneo FC akan kesulitan meraih hasil maksimal jika kedua pemain vital tersebut absen di lapangan.
Menanggapi komentar yang menyoroti ketergantungan tim pada Villa dan Peralta, Pelatih Borneo FC, Fabio Lefundes, memberikan respons tegas.
"Lalu apa yang dilakukan 9 pemain lainnya? Apakah mereka tidak ada di sana? Tidak ada di sini yang bersinar sendirian," ujar Lefundes.
Kunci Sukses Ada di Kolektivitas
Lefundes menjelaskan bahwa penampilan apik seorang pemain asing atau Man of the Match adalah hasil kerja kolektif. Pemain yang menonjol akan terlihat bagus karena didukung oleh rekan-rekannya di lapangan.
Ia menegaskan bahwa konsep ketergantungan hanya berlaku jika pemain tersebut bekerja sendirian tanpa bantuan tim. "Saya akan bergantung pada mereka, jika mereka membawa bola sendirian. Jika mereka mengambil bola dari Nadeo lalu membawanya sendiri untuk membuat gol," sindir Lefundes secara analogi.
Dijelaskannya, inti dari permainan yang ditampilkan Borneo FC adalah kolektivitas. Tugas pelatih hanya mengatur strategi agar seluruh pemain dapat bermain dengan baik, dan strategi tersebut tidak akan berfungsi tanpa ketergantungan dan kerja sama antara seluruh pemain di lapangan.
"Dan tentu saja strategi itu tidak berfungsi sendirian. Itu akan berfungsi dengan ketergantungan antara seluruh pemain di lapangan," tegasnya, menepis anggapan bahwa keberhasilan tim hanya milik dua pemain. (*)