SURABAYA – Persebaya Surabaya secara resmi mengumumkan pengakhiran kerja sama dengan pelatih kepala Eduardo Perez Moran pada Sabtu (22/11) malam. Keputusan ini diambil setelah pelatih asal Spanyol tersebut memimpin Bajul Ijo selama kurang lebih enam bulan sejak ditunjuk pada 3 Juni 2025.
Manajemen klub, melalui pernyataan resmi di media sosial, menyebut bahwa pemutusan kontrak ini adalah hasil dari evaluasi internal terhadap performa tim sepanjang paruh pertama musim.
"Perihal pelatih pengganti, Persebaya telah mencapai kesepakatan jangka panjang. Namun, Persebaya akan bersikap profesional menunggu tuntasnya segala urusan legalitas," tulis akun resmi Instagram klub, @officialpersebaya.
Hasil yang Kurang Stabil Jadi Pemicu
Keputusan ini muncul tak lama setelah Persebaya bermain imbang 1-1 melawan rival bebuyutan, Arema FC, dalam laga derbi di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Sabtu (22/11) sore.
Di bawah kepemimpinan Coach Edu, Persebaya telah menjalani 11 pertandingan resmi di musim BRI Super League 2025/2026, dengan catatan hasil yang dinilai belum stabil, yakni 4 kemenangan, 4 imbang dan 3 kalah.
Salah satu kemenangan terbaik yang dicatat tim adalah saat menundukkan Bali United dengan skor telak 5-2, yang disebut Coach Edu sebagai hasil dari soliditas kolektif pemain. Namun, kekalahan seperti saat melawan Persija Jakarta (1-3) karena detail kecil dan situasi bola mati menjadi sorotan dalam evaluasi tim.
Pihak manajemen klub menyampaikan terima kasih atas kontribusi pelatih yang dikenal akrab disapa Coach Edu tersebut. Apresiasi juga datang dari ruang ganti pemain.
Kapten Persebaya, Bruno Moreira, mengunggah pesan perpisahan emosional di Instagram Story pribadinya:
"Terima kasih untuk semuanya, coach Edu! Hormat setinggi-tingginya untuk pelatih dan pribadi seperti Anda. Semoga Anda selalu sukses," tulis @brunomoreira99.
Eduardo Perez Moran (49 tahun) merupakan pelatih berlisensi Pro UEFA yang lahir di Madrid, Spanyol. Ia dikenal dengan filosofi permainan berbasis penguasaan bola dan intensitas pressing tinggi.
Sebelum menukangi Persebaya, ia memiliki rekam jejak yang cukup panjang di sepak bola Indonesia, termasuk Pelatih kiper Timnas Indonesia U-23 (era Luis Milla, 2017–2018). Asisten pelatih Persija Jakarta. Pelatih kepala PSS Sleman (awal 2020).
Selain itu, ia juga pernah melatih klub Spanyol CP Villarrobledo. Persebaya menegaskan komitmen untuk bersikap profesional dalam menuntaskan proses administrasi pelatih baru dan akan segera mengumumkan pengganti Coach Edu setelah seluruh urusan legalitas selesai. (*)