• Senin, 22 Desember 2025

STY Dikritik Sesama Pelatih Asal Korsel, Katanya Cenderung Main Bertahan

Photo Author
- Rabu, 10 April 2024 | 10:30 WIB
OPTIMISTIS: Shin Tae-yong menjelaskan bahwa dirinya bersama Timnas Indonesia datang untuk meraih kemenangan. (PSSI)
OPTIMISTIS: Shin Tae-yong menjelaskan bahwa dirinya bersama Timnas Indonesia datang untuk meraih kemenangan. (PSSI)

 

Pada panggung sepak bola internasional, tidak hanya pertandingan di lapangan yang menjadi sorotan, tetapi juga dinamika di luar lapangan. Salah satu hal yang mendapat sorotan belakangan ini adalah komposisi pemain di timnas Indonesia, di mana pelatih Shin Tae-yong mendapat kritik pedas dari rekan sejawatnya, Jong Song-chon, seorang juru taktik asal Korea Selatan.

Kritik itu mengemuka terkait banyaknya pemain keturunan yang dibawa Shin Tae-yong ke dalam Timnas Indonesia. Sebanyak 11 pemain keturunan telah memperkuat tim Merah Putih, dengan tambahan tiga pemain keturunan yang sedang diincar oleh PSSI. Jong Song-chon menilai bahwa strategi ini hanya solusi jangka pendek. 

Baca Juga: Timnas U-23 Menang Atas UEA, Ini Komentar Ketua Umum PSSI Erick Thohir

Jong Song-chon, yang pernah bertemu dengan Shin Tae-yong di K-League, menyoroti gaya bermain Timnas Indonesia yang lebih bertahan, mirip dengan gaya yang pernah ditunjukkan oleh tim yang dilatih oleh Shin Tae-yong di Korea Selatan. Namun, menurut Jong Song-chon, keberhasilan Timnas Indonesia dengan strategi ini hanya akan bersifat sementara.

"Saya di Korea Selatan, dan tim yang dipimpin coach Shin Tae-yong bermain bertahan," ujarnya. "Di timnas Indonesia sekarang, mereka punya lebih banyak keuntungan karena adanya penambahan pemain-pemain keturunan."

"Namun ini hanya solusi jangka pendek." "Kompetisi nasional adalah pondasi yang berkelanjutan," kata Jong Song-chon dikutip dari Znews.VN.

Lebih lanjut, Jong Song-chon memberikan saran kepada Timnas Vietnam agar tidak mengikuti jejak timnas Indonesia dalam memperbanyak pemain keturunan. Dia menekankan pentingnya fokus pada pengembangan pemain lokal untuk meningkatkan kualitas sepak bola nasional. Jong Song-chon menyoroti krisis permainan Vietnam setelah kepergian pelatih Park Hang-seo, yang diikuti oleh serangkaian hasil buruk di bawah komando Phillipe Troussier.

Menurut Jong Song-chon, Vietnam harus lebih berfokus pada pengembangan pemain muda dan membangun landasan yang kuat untuk masa depan sepak bola mereka. Dia mencontohkan langkah-langkah yang diambil oleh Park Hang-seo, seperti mendirikan akademi sepak bola untuk melatih pemain muda secara profesional.

 

Jong Song-chon menegaskan bahwa Vietnam harus mencari pelatih yang memiliki karakter kuat seperti Park Hang-seo untuk memimpin timnas mereka ke arah yang lebih baik. "Setelah berpisah dengan Vietnam, coach Park Hang-seo pernah menyatakan keprihatinannya tentang kondisi di tim nasional." 

"Tapi, coach Park Hang-seo percaya bahwa dengan fokus di usia muda akan membantu sepak bola Vietnam ke depan karena sudah mempunyai landasan yang kuat."

"Itu sebabnya coach Park Hang-seo mendirikan sebuah akademi di Vietnam." "Setelah kekalahan dari timnas Indonesia kemarin, coach Park Hang-seo memutuskan untuk membuka cabang sekolah akademi untuk melatih pemain-pemain profesional dengan bimbingan pelatih-pelatih dari Korea Selatan," tutup Jong Song-chon.

Kritik pedas ini tidak hanya mengungkapkan keprihatinan atas keadaan Timnas Indonesia, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana pengembangan sepak bola nasional dapat dilakukan dengan lebih efektif. Sorotan ini menunjukkan betapa pentingnya peran pelatih dalam membentuk strategi dan memilih pemain yang tepat untuk mencapai kesuksesan jangka panjang di kancah sepak bola internasional. (*)

 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: jawapos.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

X