Timnas Indonesia harus menerima kenyataan pahit setelah ditekuk 5-1 dari Australia pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Laga yang berlangsung di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3) sore, menunjukkan dominasi tim tuan rumah, sementara skuad Garuda gagal memanfaatkan peluang emas yang mereka miliki.
Akibat kekalahan menyakitkan ini, di paltform media X, tagar KluivertOut menggema. "Kita gak menerima alasan "butuh proses" "butuh penyesuaian" "butuh chemistry antara pelatih dan pemain". Dari awal ganti pelatih udah di tuntut wajib menang karena emang tim udah terbentuk. Harusnya gak ada alasan apapun. #KluivertOut," tulis akun lalab**y. "memalukan!!! #KluivertOut #TimnasDay" cuit atem*.
"Gausah kelamaan. Era nya sty di kualifikasi piala dunia ga pernah tuh kebobolan 3 gol dalam waktu 34 menit. #KluivertOut,". Sampai pukul 20.00 WIB, tagar KluivertOut sudah mencapai 21,7 ribu postingan.
MESTINYA UNGGUL CEPAT
Timnas Garuda sebenarnya memiliki kesempatan emas untuk unggul lebih dulu saat wasit memberikan hadiah penalti pada menit ketujuh. Penalti ini diberikan setelah Rafael Struick dijatuhkan di kotak terlarang. Namun, Kevin Diks yang dipercaya sebagai eksekutor gagal mengonversinya menjadi gol.
Tembakan pemain FC Copenhagen itu hanya membentur mistar gawang, meski kiper Australia, Mathew Ryan, sudah bergerak ke arah yang salah. Skor 5-1 bertahan hingga peluit akhir dibunyikan.
Gagal meraih kemenangan membuat Timnas Indonesia diperkirakan akan kehilangan 4,24 poin dalam ranking FIFA. Hal itu akan membuat total poin skuad merah putih turun menjadi 1.126,26, namun tetap bertahan di peringkat 131 dunia.
Sebaliknya, jika skuad Garuda berhasil mengalahkan Australia, Timnas Indonesia akan memperoleh tambahan 20,76 poin yang akan membawa naik ke posisi 120 dunia dengan total poin 1.151,26. Sementara itu, jika pertandingan berakhir imbang, Indonesia tetap mendapatkan tambahan 8,26 poin.
Timnas Indonesia masih berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026. Selanjutnya skuad Garuda akan menjamu Bahrain di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Selasa, 25 Maret 2025. (*)