“Kalau pensiun di 2025, lalu CPNS dibuka 2026, itu tentu terlambat. Masih ada jeda waktu yang membuat sekolah kelimpungan,” ungkapnya.
Berdasarkan data Disdikbud, saat ini jumlah guru di Kota Bontang diperkirakan sekitar 4.000 hingga 5.000 orang, mencakup guru negeri dan swasta. Sementara kebutuhan riil di lapangan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah yang akan pensiun setiap tahun.
“Setiap waktu jumlah guru berkurang, bahkan hampir setiap bulan. Kalau tidak diimbangi dengan rekrutmen, maka defisit guru akan semakin besar,” ujarnya.
Baca Juga: Rekor Tak Terkalahkan Runtuh di Segiri: Borneo FC Tumbang di Tangan Bali United
Safa menegaskan, pendidikan merupakan sektor fundamental yang tidak boleh tersendat. Ia berharap pemerintah pusat dapat segera memberikan kepastian kebijakan terkait pemenuhan tenaga pendidik di daerah.
“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Kalau gurunya kurang, maka kualitas pendidikan yang dikorbankan. Ini yang harus kita jaga bersama,” katanya. (ak/far)