Merupakan gerakan nasional yang digagas Presiden Joko Widodo. Bangga Buatan Indonesia merupakan kampanye nasional untuk mencintai dan menggunakan produk Indonesia, utamanya produk UMKM lokal. Diluncurkan pada Mei 2020, mengajak warga Indonesia membeli dari para pelaku UMKM. Khususnya yang terdampak pandemi.
GAUNG Bangga Buatan Indonesia (BBI) memang baru setahun lalu. Gerakan nasional serupa yakni 100% Cinta Indonesia sudah ada sejak 2009. Sama-sama mempromosikan merek dan produk asli Indonesia.
Lewat BBI, mengajak seluruh masyarakat untuk menghargai karya-karya anak bangsa. Khususnya pelaku UMKM, yang dinilai sebagai tulang punggung ekonomi bangsa. Upaya untuk mendorong penjualan produk ekonomi kreatif atau UMKM ke platform online.
Gerakan nasional ini melibatkan berbagai pihak. Mulai pemerintah daerah, pelaku industri kecil dan menengah, platform teknologi pemasaran, pembayaran, logistik, ekosistem pendukung industry, media dan masyarakat.
Fanti Wahyu Nurvita, pemilik Hesandra Indonesia yang mengembangkan usaha busana etnik Kalimantan. Mendesain dan memproduksi pakaian yang terbuat dari kain batik, tenun dan bordir sejak 2008.
“Visinya itu memperkenalkan budaya Kalimantan atau Borneo kepada dunia melalui karya Hesandra yang elegan. Dengan desain kualitas premium,” ungkap perempuan kelahiran 1974 itu.
Terkait gerakan BBI, dia menyebut jika prinsip awal membangun usahanya yakni fokus pada kualitas. Sehingga apapun yang dihasilkan, muaranya adalah kualitas premium. Diungkapkan jika Fanti tentu melakukan research, terkait kualifikasi bagus itu seperti apa.
“Bagus itu biasanya berbanding lurus dengan harga. Bahannya, alatnya, dan sebagainya juga tentu yang bagus. Kita sudah berpikiran bahwa produk harus berkualitas internasional,” lanjutnya.
Nah setelah itu, Fanti mengatakan jika mulai memikirkan arah strategi pemasaran. Mulai dengan adanya toko atau galeri, mengikuti pameran, hingga promosi apa pun baik di dalam maupun luar negeri.
“Kalau enggak begitu, barang bagus dikekepin (disimpan), orang enggak akan tahu kalau ada barang bagus dari Kalimantan. Termasuk kita sudah mengikuti Inacraft sejak 2013, dan langsung dapat award nominasi berturut-turut,” ungkapnya.
Inacraft merupakan ajang pameran dagang kerajinan tangan berskala internasional. Hingga pada 2015, seorang buyer dari Malaysia kemudian tertarik dengan batik yang ditawarkan Hesandra Indonesia. Sejak saat itu, setiap gelaran Inacraft, buyer Malaysia tersebut selalu memboyong produk dari stand Hesandra.
Contoh lainnya, yakni ketika Fanti berada di Smesco (Small and Medium Enterprises and Cooperatives) atau Koperasi Usaha Kecil dan Menengah di daerah Jakarta. Merupakan wadah atau tempat yang bertujuan mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia ke dunia Internasional.
“Itu aku bertemu dengan buyer dari Jepang, dia melihat tas yang aku pakai, tas karyaku Moleq Bags. Dan dia langsung beli saat itu juga. Itu kenapa, semua link yang ada baik dari kementerian, dekranasda (dewan kerajinan nasional daerah), kedutaan, dan pameran dari mana-mana itu diikuti,” jelasnya.