hiburan

Tersesat di Negeri Penipu

Rabu, 17 Agustus 2022 | 10:31 WIB

“Gak ada tuh rumah Nomor 29 E, ada di sini Nomor 29, tapi saya yakin bukan rumah itu yang Anda maksud.”

“Saya bel dulu ya. Siapa tahu ini memang rumah Angel.”

Satpam mempersilakan, sementara hati Amar kobat-kabit tak keruan karena rindu dan penasaran tentang apa yang terjadi sebenarnya.

Keluarlah seseorang berbadan tegap memakai kaus abu-abu.

“Tidak ada orang di rumah ini yang bernama Angel. Ini rumah Pak Dalyana.”

“Bukan rumah Pak Surya Syahputra?”

“Bukan.”

Amar masygul, buncahan rindu dan niat baiknya seperti terlempar oleh bongkahan batu besar yang turun dari arah tak terduga. Semua khayalan dan rencana buyar menjadi hamparan abu. Air mata lelaki kurus itu tak terelakkan jatuh satu-satu. Mukanya memerah merasa dipermainkan dan dipermalukan.

Amar lantas meminta taksi membawanya entah ke mana, memutari Balikpapan tanpa tujuan jelas. Ia menghentikan taksi di sebuah masjid di Gunung Sari Ilir, Masjid Kauman. Ia berwudu sambil menumpahkan sisa air mata pada aliran air wudu yang jernih dan deras. Usai salat, Amar tertunduk lama, seketika menengadah ketika ada tangan keriput menyentuh bahunya. Tangan itu milik Pak Haji Edi, sesepuh dan penjaga Masjid Kauman.

“Ada apa, Nak?” Pak Haji Edi menghadapkan diri pada Amar dengan menyilakan kedua kaki dan membenahi sarung tenun Samarinda yang dikenakannya.

Amar merasa tak dapat membendung lagi gumpalan batin yang menyesakkan dadanya. Ia ceritakan dari A sampai Z awal perjanjian pernikahannya dengan Angelica Syahputra.

Pak Haji Edi mendengarkan dengan sabar sekaligus memberi petuah lembut kepada Amar. “Itu sudah skenario Allah, Nak. Hadapi dengan jantan dan sikap ksatria. Laporkan kejahatan yang menimpamu kepada polisi. Tetapi maafkanlah segala sesuatu yang telah terjadi dengan ikhlas.”

Pak Haji Edi juga menelepon rekannya yang seorang polisi. Polisi rekan Pak Haji Edi menanyai Amar dan menjelaskan bahwa Angel dan papinya itu scammer cinta. Apabila nomor telepon mereka tidak aktif akan susah melacaknya.

“Kau hati-hati jangan terjebak foto cantik,” polisi itu berbicara tegas pada Amar.

“Tapi waktu VC memang dia, perempuan cantik yang saya lihat di foto itu.”

Halaman:

Tags

Terkini

Resensi Buku Buat Apa Rindu Kau Terjemahkan

Senin, 24 November 2025 | 14:32 WIB