• Minggu, 21 Desember 2025

Setelah Dievaluasi, Akhirnya Kereta Otonom di IKN Dikembalikan ke China

Photo Author
Indra Zakaria
- Jumat, 15 November 2024 | 11:18 WIB
Tim penguji dari Balai Penguji Perkeretaapian saat melakukan uji fisik kereta otonom tanpa rel di IKN, Senin (5/8/2024). (ANTARA/Ahmad Rifandi)
Tim penguji dari Balai Penguji Perkeretaapian saat melakukan uji fisik kereta otonom tanpa rel di IKN, Senin (5/8/2024). (ANTARA/Ahmad Rifandi)

Sempat dipuja puji karena dianggap modern dan canggih, akhirnya kereta tanpa rel otonom yang diuji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) akan dikembalikan ke China. Kendaraan diklaim berteknologi tinggi ini, yang dikenal dengan nama Autonomous Rail Transit (ART), awalnya diharapkan dapat beroperasi dengan baik di kawasan tersebut.

Baca Juga: Untuk Layani Masyarakat, PUPR Siapkan 4 Halte Kereta Otonom untuk 17 Agustus

Namun, hasil uji coba menunjukkan bahwa sistem kereta ini belum berfungsi optimal, dan akan dipulangkan ke negara asalnya. Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menjelaskan hasil dari evaluasi dan penilaian menunjukkan bahwa teknologi otonom pada ART belum dapat berfungsi dengan baik.

"Hasil penilaian Proof-of-Concept (PoC) menunjukkan bahwa sistem otonom pada ART belum mampu beroperasi secara optimal," ujar Ali dalam keterangan persnya. Kereta tanpa rel ini merupakan bagian dari proyek yang melibatkan Otorita IKN bekerja sama dengan perusahaan asal China, Norinco, dan CRRC, produsen sarana perkeretaapian terkemuka. Seharusnya, ART akan menjalani uji coba hingga Desember 2024 di kawasan IKN.

Berdasarkan hasil penilaian dan evaluasi PoC, Otorita IKN bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait sepakat untuk meminta pihak Norinco agar mengembalikan ART ke China. Menurut Ali, jika Norinco tidak memenuhi permintaan tersebut, sesuai dengan perjanjian MoU dalam uji coba ini, pihaknya akan segera mengambil langkah untuk mengembalikan kereta tersebut.

"Jika tidak, sesuai dengan perjanjian MoU untuk PoC, kami akan meminta Norinco untuk mengembalikan kereta tersebut ke China," tegas Ali.

Tim penilai PoC, yang terdiri dari pakar transportasi dan teknologi sistem kendali otonom dari berbagai perguruan tinggi Indonesia, merekomendasikan agar ART dapat dimanfaatkan di Indonesia dengan beberapa catatan penting. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa teknologi otonom ART perlu perbaikan untuk memenuhi standar keselamatan dan kinerja optimal.

"Rekomendasi kami adalah agar dilakukan penyempurnaan operasional trem otonom, peningkatan fitur keselamatan pada situasi lalu lintas campuran (mixed traffic), serta pembaruan sistem komunikasi untuk memastikan kesesuaian dengan standar keamanan siber yang berlaku di IKN," jelas Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo, ketua tim evaluasi PoC.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

X