Pegawai Badan Intelijen Negara (BIN) akan mulai pindah dan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) secara bertahap mulai Juni 2025. Hunian untuk para pegawai dijadwalkan sudah bisa ditempati mulai 1 Juni 2025.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, saat mendampingi Wakil Kepala BIN Komjen Pol (Purn) Imam Sugianto dalam kunjungan kerja ke kawasan IKN. “Untuk rusun, nanti bisa dilanjutkan koordinasi dengan tim kami untuk menyiapkan hunian supaya 1 Juni sudah bisa dimasuki,” ujar Basuki, dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat (25/4).
Dalam kunjungan tersebut, Basuki dan Imam meninjau langsung area yang akan digunakan untuk kantor Satelit BIN serta hunian pegawai. Proses pemindahan pegawai BIN akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari tahap awal pada Juni 2025.
Para pegawai akan menempati Rusun BIN yang telah fungsional, sesuai dengan target Otorita IKN untuk menyelesaikan seluruh ekosistem perkantoran dan hunian pegawai ASN serta pertahanan-keamanan (Hankam) pada pertengahan 2025.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membuka lelang proyek pembangunan Kantor Satelit BIN di IKN pada Juni 2024. Nilai proyek tersebut mencapai Rp 706.487.000.000.
Berdasarkan informasi dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) PUPR, dana pembangunan bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2024.
Gedung Kantor Satelit BIN akan berdiri di atas lahan seluas 1,042 hektare dan akan mencakup sejumlah fasilitas: Office Tower (Gedung Utama), Auditorium, Podium penghubung, Bangunan biro umum, Dua pos keamanan (masing-masing 100 m²), Area parkir semi basement dan outdoor (termasuk parkir kendaraan listrik dan ambulans) serta Gardu PLN dan fasilitas penunjang lainnya.
Dengan selesainya infrastruktur pendukung ini, IKN diharapkan siap menjadi pusat pemerintahan baru yang terpadu, termasuk untuk sektor intelijen dan keamanan nasional.(*)