Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali dilanjutkan. Pasalnya curah hujan yang cukup tinggi masih terjadi di wilayah IKN yang masuk dalam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Hal ini pun menjadi kendala besar dalam penyelesaian pembangunan infrastruktur di IKN. Sebagai informasi, sebelumnya OMC telah dilaksanakan sejak 19 Juli hingga 28 Agustus 2024. Bandara APT Pranoto Samarinda menjadi tempat base operation atau basis operasi dari kegiatan tersebut.
Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi curah hujan di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya di kawasan IKN masih tinggi.
Kondisi cuaca yang sedang memasuki musim hujan ini meningkatkan risiko bencana longsor dan banjir. Oleh karena itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, untuk menghindari gangguan pembangunan IKN akibat cuaca maupun dan risiko bencana, maka pelaksanaan OMC perlu dilanjutkan kembali.
"Atas usulan kebutuhan dari Pemkab PPU dan Pemprov Kaltim, dan tentu saja dari Kepala Otorita IKN, untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan BNPB tetap dilakukan," katanya dalam keterangan resminya, usai Rapat Tingkat Menteri (RTM) Tindak Lanjut OMC di Provinsi Kaltim yang diselenggarakan di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Senin (2/9) lalu.
Muhadjir Effendy menuturkan pelaksanaan OMC, khususnya di kawasan IKN ini akan dilanjutkan kembali hingga 12 September 2024. Atau sampai pembangunan fisik telah ditargetkan progresnya di IKN dapat tercapai maksimal.
"Kita harapkan kalau tidak ada bencana banjir dan tanah longsor atau hujan yang tidak bisa dikendalikan itu bisa dicegah maka target bisa dipenuhi," harap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menambahkan bahwa wilayah Kaltim masih memiliki potensi hujan yang tinggi.
Kemudian terdapat beberapa titik rawan banjir serta tanah longsor. Sehingga upaya OMC dilakukan supaya hujan tak datang secara deras dan diarahkan ke tempat lain.
“Persentase keberhasilan operasi modifikasi cuaca pada Juli mencapai di atas 90 persen dan berjalan baik pada Agustus,” katanya.(*)