TANJUNG REDEB - Terkait pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Kabupaten Berau, Mantan Bupati Berau dua periode, Makmur HAPK, meminta Pemerintah Kabupaten Berau untuk proaktif dan cekatan dalam memyambut progres pekerjaan yang sudah ada.
Dirinya pun membantah ketiadaan serah terima lahan dan sumbangsih perusahaan dalam mengembangkan pusat pendidikan berbasis kompetensi di Kabupaten Berau.
“Kalau dikatakan tidak ada, bohong itu. Buktinya surat ini ada. Perusahaan sudah menjelaskan sebagian lahan bisa digunakan untuk mengembangkan itu,” tuturnya, Senin (3/7).
Tak hanya sampai surat serah terima lahan saja, bahkan setelah terbit surat tersebut Pemkab Berau yang saat itu masih dipimpin oleh Makmur langsung cekatan mengurus legalitas lahan sehingga terbit sertifikat lahan atas nama Pemkab Berau.
Sebelumnya, Makmur juga menjelaskan, telah terjadi kesepakatan antara direktur salah satu perusahaan tambang batu bara dengan dirinya saat menjabat sebagai Bupati Berau saat itu. Kesepakatan tersebut terkait penggunaan lahan yang dikirim kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat itu, sehingga Kementerian ESDM merekomendasikan kepada Kementrian Keuangan sebagai pengelola aset. Maka terbitlah persetujuan penggunaan lahan seluas 2,5 Hektare.
“Tidak ada hal yang serba cepat, semua dilalui dengan proses. Jadi kalau dibilang pekerjaan bohong itu salah,” terangnya.
Tak butuh waktu lama, setelah segala kebutuhan administrasi telah dilakukan, maka hanya memakan waktu satu bulan lamanya sehingga sertifikat lahan tersebut telah terbit. Tentunya, hal itu juga atas hubungan baik pemerintahan Makmur dengan stakeholder di Berau, khususnya Kepala ATR/BPN Berau saat itu, Umar Malabar.
“Waktu itu kepala BPN masih Pak Umar Malabar, kita sudah berhasil melegalitas aset lahan seluas 2,5 Hektare,” terangnya.
Justru, dirinya kembali bertanya dimana letak keberadaan sertifikat tersebut. Sebab, menurutnya proyek pengembangan SDM melalui pembangunan Akademi Komunitas Negeri Berau, SMA Unggulan Boarding School bukanlah proyek gaib. “Di situ (Prapatan) ada sertifikatnya, saya tanya balik, dimana sekarang?” tegasnya.
Dirinya menjelaskan, pihak-pihak perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Berau sejatinya kooperatif dan peduli. Sehingga, dirinya mempertanyakan keseriusan Pemkab Berau dalam menjalin hubungan-hubungan kerja sama dengan pihak ketiga.
“Kita harus proaktif, jangan bilang tidak ada kalau belum melakukan upaya-upaya,” terangnya.
Bahkan, Makmur tak sungkan membuka pintu rumahnya dengan lebar kepada pemimpin di Kabupaten Berau, untuk berdiskusi, memberikan saran dan pendapat. Hingga saat ini, segala arsip tertata rapi di rumahnya. Sehingga, jika dibutuhkan bisa diperlihatkan untuk kepentingan masyarakat.
“Saya ini masih hidup, kalau mau ke rumah silakan. Pintu rumah saya terbuka lebar,” terangnya.
Makmur juga memperingatkan, pejabat-pejabat yang menjabat untuk tidak sembarang mengeluarkan komentar yang bisa mencederai bupati di kemudian hari. Sehingga, hal itu tidak menyesatkan pemikiran masyarakat. Terlebih, diharapkan tidak bertujuan untuk mencederai pemerintahan-pemerintahan yang sebelumnya berlangsung.