GUNUNG TABUR – Pembangunan permanen Jembatan Sei Satta akhirnya telah dimulai, sejak Minggu (10/7). Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) sudah memulai proyek yang menelan anggaran mencapai Rp 24,5 miliar.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, DPUPR Berau, Benny Sepriady Panjaitan menuturkan saat ini pekerjaan masih menunggu kedatangan bahan baku, sehingga proses pekerjaan adalah melakukan pembersihan atau clearence.
“Saat ini memang sedang melakukan pembersihan atau clearence lahan sambil menunggu bahan baku datang,” ujarnya Selasa (11/7).
Benny mengatakan jembatan yang akan dipermanenkan itu akan ditambahkan ornamen atau tambahan yang menggambarkan pariwisata Berau. Apalagi, akses yang menunu Tanjung Batu-Pulau Derawan merupakan destinasi wisata unggulan Berau.
“Jadi kita untuk mendukung akses juga mendukung daerah tujuan yang terkenal dengan pariwisatanya,” tuturnya.
Jembatan tersebut nantinya akan menjadi Jembatan Tipe A, di mana kualifikasinya adalah jembatan dengan lebar badan jalan 9 meter dan Efektif 7 meter dengan panjang lintasan 30 Meter.
“Kalau sudah permanen, itu akan menggantikan Jembatan Bailey yang selama ini digunakan,” jelasnya.
Dirinya membeberkan, bahwa pekerjaan tersebut menelan anggaran mencapai Rp 24,5 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau senilai Rp 9 miliar serta Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kalimantan Timur.
“Sumber dana sendiri, itu dari Bankeu sekitar Rp 16 miliar dan sisanya dari APBD kita (Berau, red),” bebernya.
Pekerjaan sendiri akan dilaksanakan selama 210 hari kerja berdasarkan spanduk yang terpampang, namun Benny menegaskan bahwa proyek ini akan ditargetkan rampung pada Desember 2023 mendatang.
“Tentu kita tidak akan mengurangi kualitas, semua dikerjakan dengan terap memperhatikan spesifikasi,” tuturnya.
Ketika pekerjaan fisik telah dimulai, maka pihaknya akan melakukan ekspos pengalihan arus lalu lintas bagi masyarakat yang hendak menuju Tanjung Batu atau sebaliknya untuk menggunakan Jalan Poros Lama Tanjung Batu.
“Nanti memang kendaraan akan diarahkan sementara waktu melewati jalan nasional atau jalan poros lama selama masa pekerjaan,” terangnya.
Dirinya berharap, pekerjaan Pembangunan Jembatan Sei Satta ini bisa meningkatkan kenyamanan mobilitas masyarakat dan wisatawan yang hendak bepergian menuju destinasi-destinasi wisata unggulan di Berau.