• Senin, 22 Desember 2025

Coto Senja

Photo Author
- Selasa, 22 Agustus 2023 | 00:25 WIB
-
-

HUJAN sore-sore, kemarin (21/8) menyegarkan setelah disiram panas di siang hari. Namun, cuaca seperti itu lumayan berdampak bagi kesehatan.

Banyak teman yang mengeluh batuk dan pilek. Padahal dia tak pernah keluar rumah dan terkena sinar matahari maupun hujan. Kalau kondisi badan tidak fit, akan mudah diserang sakit dalam cuaca seperti sekarang ini.

Pekan lalu, saya dipanas-panasi oleh Pak Firman bosnya Berau Post. Berdua dengan Pak Aliang menikmati Coto Anging Mammiri yang jualannya di Jalan Murjani III, depan lapangan golf fortune. Penasaran juga jadinya.

Setelah mendengar cerita itu, saya jadi penasaran. Seperti apa rasanya. Siapa penjualnya. Harus cari waktu yang pas. Setidaknya pagi hari antara jam 9 hingga jam 11 siang. Apakah yang jualan langsung dari Makassar, atau warga Berau juga yang jualan dengan rasa yang beda.

Tiga tahun terakhir, ada kemajuan pesat bidang kuliner. Tidak terpusat di satu kawasan saja. Tapi sudah menyebar, mengikuti dimana komunitas warga berada. Bahkan, ada yang memilih sedikit ke pinggiran kota.

Seperti di Jalan Murjani III. Sekarang jadi pusat kuliner yang terlihat ramai di malam hari. Ada warga yang menyiapkan lahannya ditempati penjual makananan. Ada empat gerai dengan jualan yang berbeda. Ada ayam kremes, soto ayam klaten, dan di situ pula lah yang jualan Coto Makassar.

Mengobati rasa penasaran, saya putuskan kemarin sore itu, olahraga sambil menikmati Coto Makassar. Mungkin sibuk, beberapa teman yang saya ajak serta, sepertinya belum bisa ikut bergabung. Dan, makanlah saya seorang diri.

Dari situlah saya tahu, kalau yang jualan dengan nama Coto Makassar dulu jualannya di Jalan Mangga, depan kantor capil lama. Sekarang bergabung di pusat jajanan dan mengganti nama Coto Anging Mammiri (anginnya pakai G) artinya angin yang berembus.

Karena datang sore-sore bahkan menjelang senja, rasanya sudah beda andai saya datang jam 10 pagi. Kekentalan kuahnya sudah berubah. Saya pun menyarankan agar sambalnya divariasi dengan Tauco. Biasanya pakai Tauco pak, kata penjualnya.

Saya tidak persoalkan soal rasa dan sambal. Yang jelas, ada tawaran kuliner baru di Jalan Murjani. Ada pilihan baru bagi warga penikmat jajanan malam hari, untuk bersama-sama menikmati santap malamnya.

Karena sendirian, tak bisa berlama-lama. Usai menikmati semangkok coto dan satu ketupat, saya berpindah ke lapangan golf Fortune. Dan, bersamaan turunnya hujan. Hujan sore-sore. Bisa lambat pulang ke rumah, kalau hujannya berjam-jam.

Ramailah. Ada Pak Udin, anggotanya DPRD Provinsi yang nongkrong menikmati secangkir teh susu. Ada Pak Firman, ada Ketua PWI Yudi Perdana. Ada Pak Radian Noor, Staf Pemkab yang bercerita pengalaman menariknya mengikuti perkuliahan S-2 di Universitas Muhammadiyah Berau (UMB).

Memang perlu bagi dia untuk meningkatkan level stratanya agar bisa bersaing kelak bila ada promosi jabatan. Bisa saja nanti, dalam perjalanan Radian mendapat promosi sebagai kepala bagian Humas (sekarang Porkopimda).

Tak lama berselang, datang Pak Aliang si pemilik lapangan golf. Dulu beliau yang turun tangan langsung mengelola. Sekarang diserahkan ke anak muda. Termasuk pada Pak Wawan yang mengelola kantinnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X