SAMARINDA–Tabrakan yang terjadi antara MV Spil Renata bermuatan kontainer dengan Tongkang Soluna 20 yang ditarik Tugboat (TB) Napoleon 2 di buoy 8 perairan Muara Pegah, Kutai Kartanegara, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda masih melakukan pemeriksaan.
Kabid Pelayaran Patroli, Penjagaan dan KSOP Kelas I Samarinda Capt Ridha Rengreng menyebut, pihaknya sedang memeriksa nakhoda Spil Renata dan pandu kapal. “Sementara nakhoda TB Napoleon 2 pemeriksaannya diagendakan besok pagi (hari ini)," tuturnya saat ditemui, Selasa (30/1).
Baca Juga: Menduga Memiliki Hubungan Lain, Kekasih Sendiri Dirampok
Dibeberkan Ridha, pihaknya masih mengevakuasi kapal-kapal ke tempat yang aman. “Kalau tongkang di kawasan Sungai Meriam, sedangkan kapal kargonya berlabuh di Palaran," sambungnya. KSOP Samarinda juga belum mengeluarkan izin untuk TB penarik tongkang melanjutkan perjalanan. Kapal perlu dilakukan perbaikan dan pengecekan terkait kondisi secara menyeluruh. “Dari kami nanti ada marine inspektor untuk survei secara keseluruhan, apakah layak jalan atau tidak. Selain itu, pemeriksaan juga masih berjalan, makanya ini belum ada aktivitas bongkar muatnya," imbuhnya.
Untuk siapa yang menabrak, tentu harus menyelesaikan pemeriksaan terhadap dua belah pihak. "Tunggu semua diperiksa dulu, termasuk orang mesinya, siapa mualimnya. Semoga dalam satu sampai dua hari ke depan kami sudah bisa ambil kesimpulan, apakah ada faktor kelalaian atau cuaca," imbuhnya.
Tongkang tersebut dari kawasan Senyiur, Kutai Timur, bermuatan batu bara menuju Balikpapan untuk bongkar muat emas hitam tersebut. "Spil Renata dari Surabaya memang mau ke Terminal Peti Kemas Palaran," terangnya.
Disinggung ihwal kondisi jalur perairan insiden tabrakan tersebut, untuk kapal-kapal yang melintas, baik masuk ke Samarinda maupun keluar, harus intens berkomunikasi. "Entah mau menyalip atau berhadapan, harus komunikasi terus, itu wajib untuk menghindari insiden," tegasnya.
Namun, kedua belah pihak sepakat berdamai. Pihak KSOP tetap menjalani standar operasional prosedur (SOP) yang ada. "Kami tetap menjalan sesuai SOP, memastikan ada kelalaian atau tidak. Kalau dari kami sanksinya bersifat administrasi, tidak ada unsur pidana, karena tidak ada korban jiwa. Kalau ada kelalaian pandu, misalnya diberikan sanksi tidak boleh beraktivitas selama rentan waktu tertentu, nakhoda juga ada sanksinya," tegasnya.
Sebelumnya, tabrakan antara MV Spil Renata dengan Tongkang Soluna 20 terjadi di jalur lintasan buoy 8, perairan Sungai Mahakam kawasan Muara Pegah, Kukar, Minggu (28/1) malam, sekitar pukul 19.33 Wita. Kecelakaan tersebut menyebabkan kapal maupun tongkang mengalami rusak parah.
Insiden tersebut lantas diabadikan kru kapal Tugboat (TB) Napoleon 2 yang menarik Tongkang Soluna 20 bermuatan batu bara. “Dia yang datang hantam kita (tongkang),” ujar salah satu kru kapal TB Napoleon 2. “Lepas dari alur dia (MV Spil Renata), mungkin ada trouble, putus tali towing di tengah itu,” sambungnya. Insiden yang terjadi itu memang tak menimbulkan korban jiwa. Namun, membuat MV Spil Renata dan tongkang mengalami kerusakan cukup parah.
Kasi Penjagaan, Patroli, dan Penyidikan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda Syahrun Azis menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan siapa yang menabrak. “Soal siapa yang menabrak belum bisa dipastikan, tunggu selesai semua pihak-pihak diperiksa, seperti nakhodanya,” ujar Syahrun.
MV Spil Renata hendak menuju Terminal Peti Kemas Palaran untuk bongkar muatan. Sementara TB Napoleon 2 yang menarik Tongkang Soluna 20 ditambatkan di buoy 8. “Jadi tongkang tujuan Balikpapan, tapi sementara belum diperkenankan melanjutkan perjalanan karena memang menunggu hasil pemeriksaan selesai,” imbuhnya. (dra/k16)