Publik Penajam Paser Utara (PPU) bangga terhadap fasilitas kemewahan rumah jabatan (rujab) bupati yang dibangun sejak 2014 dan ditargetkan dapat ditempati Maret 2024 di Jalan Coastal Road, Sei Parit, Kecamatan Penajam, PPU.
PENAJAM-Rujab bupati yang menghabiskan anggaran daerah Rp 40-an miliar tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas mewah, seperti taman, ruang tamu, bahkan kamar tidur pribadi kepala daerah bakal dilengkapi dengan televisi ukuran 2 meter.
Namun, kemewahan rujab bupati yang disebut-sebut bak hotel bintang lima tersebut dianggap tidak sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat PPU yang banyak masih miskin. “Semoga (juga) selaras dengan permukiman sekitarnya. Rujab sudah keren, tapi warga di sekitar rujab sejak PPU terbentuk 20 tahun lalu belum ada jaringan penyaluran air bersih ke warga, utamanya warga Sei Parit, RT 01, RT 02, RT 04,” kata Nasrun, tokoh pemuda PPU menanggapi pewartaan media ini tentang rujab bupati yang bak hotel bintang lima.
Dia mengatakan, jarak masing-masing RT yang dia sebutkan itu dari kantor bupati PPU hanya sekira satu kilometer. Distribusi air bersih dari pemerintah sangat diperlukan. Sebab, warga Sei Parit hingga sekarang tidak bisa memanfaatkan air tanah. “Karena airnya asam, berminyak. Semoga diperhatikan oleh dinas terkait untuk pemenuhan kebutuhan air bersih ini,” ujar Nasrun yang aktif bergerak dalam bidang farmasi ini.
Kesulitan air ini kemarin dibenarkan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Sei Parit, Kecamatan Penajam, PPU, Roland. “Iya, belum ada layanan air bersih. Sebelumnya, kami sempat rapat bersama PDAM dan PU juga membahas hal ini. Katanya, masih diusahakan, dan kami juga sudah bersurat ke mereka dengan berita acara rapat sebagai acuan. Namun, hingga sekarang belum ada tindak lanjutnya,” kata Roland. Ia berharap, jangan sampai rujab bupati sudah tersedia fasilitas air, tetapi masyarakat di sekitarnya yang sudah bertahun-tahun mengalami kesulitan air bersih justru tidak mendapatkan layanan sebagaimana diharapkan masyarakat. “Mewahnya rujab itu kayak hotel bintang lima memang,” ujarnya.
Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka (AMDT) PPU Abdul Rasyid saat dikonfirmasi mengenai harapan masyarakat Sei Parit untuk mendapatkan layanan air bersih itu kemarin, mengatakan, telah ada nama-nama warga Sei Parit yang masuk daftar tunggu untuk menerima layanan air bersih. “Untuk RT dimaksud telah terdaftar 151 kepala keluarga (KK), sudah dilakukan evaluasi oleh aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) dan masuk program Inpres 2024. Seluruh proyek akan dilaksanakan menggunakan dana APBN melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kaltim dan diperkirakan selesai Oktober mendatang,” kata Abdul Rasyid. “Data warga tersebut adalah nama-nama yang terdaftar di Inpres dan sudah lolos verifikasi APIP dan selanjutnya menunggu kick off pelaksanaan pekerjaan oleh BPPW Kaltim,” tambahnya. (far/k16)
ARI ARIEF