TANJUNG REDEB - Banyak pohon besar di area perkotaan Tanjung Redeb yang sudah menyentuh kabel listrik, utamanya yang berada di pinggir jalan protokol. Pohon tersebut membahayakan lantaran dapat menyebabkan terjadinya hubungan arus pendek.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertamanan dan Pemakaman, Ramadiansyah menuturkan, pihaknya telah rutin menurunkan tim pangkas untuk melakukan pemeliharaan rutin. Dengan pembersihan dan memangkas ranting-ranting pohon, agar tidak mengenai kabel listrik yang dikhawatirkan dapat mengganggu aliran listrik.
Berdasarkan pantauan koran ini, petugas kebersihan DLHK Berau tengah melakukan pembersihan dan pemangkasan ranting-ranting pohon di Jalan Durian 3, Kelurahan Gunung Panjang, Rabu (21/2) pagi.
Baca Juga: Data Sementara Suara Caleg Versi Real Count KPU, Golkar dan PKS Unggul Pileg di Kutim
“Pemeliharaan rutin ini dalam rangka pembersihan dan pemangkasan ranting pohon yang mendekati jaringan arus listrik,” kata Ramadiansyah.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Berau dalam pemangkasan pohon-pohon tersebut. Jika memang ada pohon yang bersentuhan dengan kabel listrik, pihaknya akan meminta pendampingan dari PLN agar kegiatan perawatan tersebut aman dilakukan tim pangkas. “Kalau ada kabel listrik yang menyentuh pohon, pasti kami minta pendampingan dari PLN,” jelasnya.
Adapun perawatan taman-taman pada median jalan, pihaknya memiliki tim kebersihan yang sekaligus menjaga dan merawat taman agar rapi dan indah. Mereka adalah tenaga kebersihan yang setiap pagi menyapu jalanan dibantu penebas rumput-rumput liar.
Selain sebagai kegiatan rutin, perawatan tersebut juga kadang atas laporan masyarakat, baik permintaan pribadi, perkantoran, hingga sekolah-sekolah. Selain pihaknya, juga telah menugaskan tim untuk memantau dan menyisir empat kecamatan terdekat.
“Kami punya tim yang bertugas untuk menyisir jalan. Jadi kalau ada pohon besar yang kira-kira berbahaya, akan kami pangkas,” sambungnya.
Di samping itu, pihaknya rutin melakukan perawatan pohon-pohon besar di pemakaman. Belum lama ini, pihaknya juga mendapat permintaan untuk perawatan di pemakaman UMUM Gunung Tabur.
“Kita siap melayani untuk fasilitas publik. Karena itu sudah menjadi tugas kami. Yang jelas resminya harus bersurat terlebih dulu nanti kami akan survei. Dan segera melakukan perawatan,” paparnya.
Adapun limbah yang dihasilkan dari pemangkasan tersebut akan dipilah terlebih dulu. Batang pohon akan dibuang ke tempat pemrosesan akhir. Adapun daunnya akan dipisah untuk dijadikan pupuk kompos.