Air masih menggenangi rumah warga RT 52 Kelurahan Gunung Bahagia Perumahan Griya Permata Asri (GPA). Rencana pembangunan bendali di kawasan ini telah selesai melalui kajian. Teranyar, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) sudah mengusulkan anggaran pembangunan bendali.
Seperti diketahui, kedua pengembang terkait di kawasan ini, baik GPA dan Daun Village sudah sepakat akan menaati semua kewajiban masing-masing.
Baca Juga: Pj Gubernur Kaltim: Pemerintah Jangan Panas Kuping Kalau Dikritik
Sementara, solusi untuk banjir lokal di GPA hanya dengan membangun bendali. Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum masih melakukan penyedotan untuk mengatasi genangan.
Sementara, Disperkim bertugas mengatur bendali di sana. “Kami sudah buat usulan anggaran dan sekarang dalam proses dikaji oleh asisten (setkot),” kata Kepala Disperkim Rafiuddin. Pihaknya telah membuat kajian berupa feasibility study (FS). Namun, kini masih menunggu respons asisten atas usulan tersebut.
Baca Juga: Pembebasan Lahan Embung Aji Raden Ditargetkan Tuntas 2025
Setelah dikaji asisten, draf pengusulan pembangunan bendali ini akan dibahas bersama lagi. “Kami berharap tidak ada masalah. Sekarang ‘kan tinggal soal penganggaran. Kalau disetujui ya cepat selesai,” sebutnya. Dia berharap pembangunan bendali GPA ini bisa segera terwujud untuk menyelesaikan masalah banjir di sana.
“Tapi, pasti tetap mengacu regulasi, bagaimana penganggaran yang boleh atau bisa dilakukan dalam pembuatan bendali,” ujarnya. Rafiuddin menuturkan, pemerintah kota harus mengikuti regulasi agar tidak sekadar langsung membangun. Namun, dia berharap bendali bisa terealisasi cepat karena kebutuhan warga di sana.
Sebelumnya, dalam perencanaan Disperkim saat melakukan peninjauan, pembangunan bendali GPA membutuhkan lahan sekitar 13 x 16 meter. Total 208 meter persegi. Setidaknya menggunakan dua kaveling yang akan menjadi bendali. Pertama, area tower operator seluler. Kedua, bangunan rumah warga milik Amatsyah.
Baca Juga:GPA Sepakat Serahkan Lahan untuk Bendali
Pengembang Perumahan GPA telah menyiapkan lahan baru untuk relokasi warga yang memiliki dua kaveling tadi. Nantinya, bendali menjadi tempat sementara menampung air di kawasan tersebut. Sebelum akhirnya dialirkan ke saluran kota. Sebab, genangan air ini ibarat limbah di sekitar permukiman itu sendiri. (dina/ms/kp)