SAMARINDA-Pemprov Kaltim kembali menggelontorkan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa tahun ini. Anggaran Rp 200,5 miliar diplot untuk darmasiswa yang sudah berjalan enam edisi tersebut. Kepala Bidang Pengembangan SMA, Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim, Jasniansyah, mengaku program yang sudah berjalan sejak 2019 itu merupakan komitmen Pemprov Kaltim dalam meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat di Benua Etam.
Setidaknya, lanjut dia, ada empat kategori beasiswa yang siap dirilis Pemprov Kaltim tahun ini. Dari beasiswa kerja sama, beasiswa tuntas, stimulan mahasiswa hingga stimulan pelajar. “Ini juga menjadi bagian dari pemerataan pendidikan di masyarakat Kaltim,” ucapnya dalam pembukaan pendaftaran beasiswa Kaltim, Selasa (5/3/2024). Para pendaftar, kata dia, sudah bisa mengakses laman www.beasiswa.kaltimprov.go.id untuk meninjau syarat dan mekanisme apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan tunjangan pendidikan tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan Kepala Badan Pengelola Beasiswa Kaltim (BP-BKT) Iman Hidayat. Gelontoran dana sebesar Rp 200,5 miliar yang disiapkan sebagai Beasiswa Kaltim 2024 ditarget dapat terdistribusi kepada 31.044 penerima. “Dengan rincian, penerima beasiswa kerja sama 250 orang, beasiswa tuntas sebanyak 3.467 orang, beasiswa stimulan untuk 6.852 mahasiswa, dan beasiswa stimulan untuk 20.475 pelajar,” ulasnya.
Sosialisasi terkait syarat dan petunjuk teknis mengajukan beasiswa ini sudah ditempuh BP-BKT ke 10 kabupaten/kota se-Kaltim, beberapa waktu lalu. Namun yang paling penting, sambung dia, penerima hanya untuk warga Kaltim. Dalam proses verifikasi para pendaftar nantinya, pihaknya bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mengidentifikasi nomor induk kependudukan para pendaftar.
Ada dua jadwal pendaftaran yang dibuka, untuk kategori siswa yang mendaftar lewat sekolahnya masing-masing pendaftaran dibuka sepanjang 5 Maret hingga 20 April 2024. Sementara untuk mahasiswa dengan mengakses laman yang ada baru dimulai 20 Maret mendatang. “Pendaftaran untuk mahasiswa dibuka sepanjang 20 Maret-30 April 2024,” tuturnya. Untuk beasiswa stimulan, selain jalur prestasi akademik dan non-akademik, ada stimulan khusus yang bisa dialokasikan untuk keluarga miskin, anak berkebutuhan khusus, pelajar di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar/3T, anak/cucu veteran, penghafal Al-Qur’an, hingga pertimbangan khusus.
“Ada juga untuk beasiswa stimulan bagi anak korban KDRT (kekerasan dalam rumah tangga),” sebutnya. Untuk stimulan yang ditujukan ke korban KDRT, BP-BKT bakal memberikan beasiswa tersebut sepanjang ada verifikasi dari Dinas Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Anak. “Lewat data instansi tersebut, bisa kami proses tapi penerima tetap harus melengkapi berkas persyaratan,” lanjutnya.
Dalam lima tahun terakhir, program beasiswa ini sudah memberi dampak yang baik dalam mendorong kompetisi akademik seperti peningkatan bertahap standar indeks prestasi kumulatif mahasiswa penerima. Di sisi lain, program ini juga tengah difokuskan untuk peningkatan akreditasi perguruan tinggi di Kaltim khususnya dalam meningkatkan jumlah dosen dan pengajar berstrata tiga (S-3) atau doktor. “Saat ini belum ada universitas di Kaltim yang memiliki akreditasi A. Alasannya karena masih minim pengajar bergelar S-3. Sejak 2022 sudah kita prioritas pengalokasian beasiswanya,” tutupnya. (ryu/riz/k8)