Penambangan batu bara diduga ilegal terjadi di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara.
SAMARINDA–Aktivitasnya dekat dengan Bendungan Benanga, yang juga dijadikan sumber air baku perumdam untuk distribusi air bersih warga Samarinda. Kegiatan itu pun sepertinya "lolos" dari pengawasan Aparat Penegak Hukum (APH).
Apalagi kegiatan tak berizin itu sudah terjadi beberapa kali di sekitar tempat tersebut. Nyatanya, pelaku tambang masih jalan mulus tanpa hambatan, seperti yang ditemukan harian ini, Ahad (24/3).
Baca Juga: Khawatir Dipecat, Pekerja Takut Tanya THR. Disnakertrans Monitoring, Disarankan Buat Laporan
Ketua RT 38, Kelurahan Lempake, Engga Trikuna Roky mengatakan, kegiatan tambang diduga ilegal itu tepatnya berada di kawasan Tanjong, lokasi venue dayung PON 2008 silam. Sebelumnya pada 2022 memang sempat ada kegiatan pertambangan ilegal di lokasi tersebut berdasarkan laporan warga. Namun, karena lokasi cukup jauh ke dalam, dirinya mengaku tak tahu secara pasti apakah kegiatan itu kembali ada.
"Venue dayung itu saya kurang tahu sampai sekarang, apa masih berjalan apa enggak lagi," terangnya kemarin (25/3).
Berdasarkan penelusuran lapangan, terdapat tiga titik lokasi pekerjaan pertambangan di sekitar venue dayung tersebut. Namun, dua di antaranya dipastikan sudah tak beroperasi dan meninggalkan lahan yang telah gersang karena pengupasan lahan. Beberapa titik terlihat stock room bekas batu bara ditumpuk menggunung. Sementara pada sisi seberang jalan akses trek venue dayung, terdapat jalan baru yang menuju ke lokasi pertambangan baru.
Setelah masuk cukup dalam, didapati kegiatan penambangan menggunakan dua ekskavator PC 200. Pengawas lapangan yang enggan menyebutkan namanya itu mengungkapkan, kegiatan mereka di lokasi tersebut kurang lebih sudah berjalan selama 7 minggu, dengan hasil dua kali hauling.
"Buangnya (jualnya) ke tempat Pak Muhaimin. Kami cuma menyewakan alat saja, kerja sesuai arahan yang menyuruh," urainya.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli yang dikonfirmasi terkait praktik tambang diduga ilegal yang terjadi di venue dayung Kelurahan Lempake, menyebut tak tahu. "Lempake di mana, kapan ya (aktivitasnya). Biar (kami) cek dulu ya," tegas polisi berpangkat melati tiga tersebut. (dra/k8)
ASEP SAIFI
@asepsaifi