SAMARINDA–Kaltim Berzakat yang rutin digelar setiap tahun dijadikan sebagai salah satu pengingat dan pendorong penerimaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) masyarakat Bumi Etam. Dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kaltim pada Rabu (27/3) sore di Gedung Olah Bebaya, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim.
Capaian target tahun ini yakni Rp 20 miliar. Di mana pada tahun sebelumnya berhasil menghimpun dana Rp 14,4 miliar. Pada momen yang dihadiri Pj Gubernur Akmal Malik, Sekretaris Provinsi Sri Wahyuni, berbagai pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), perbankan, perusahaan, hingga BUMD mencatatkan penerimaan Rp 3.181.997.397.
Baca Juga: Abai THR, Perusahaan Diberi Sanksi Pembekuan Usaha
Ketua Baznas Kaltim Ahmad Nabhan menyebut jika pihaknya terus mengupayakan pengoptimalan ZIS tahun ini. Salah satunya bekerja sama dengan pemerintah provinsi, maksimalkan unit pengumpul zakat (UPZ) di kantor-kantor OPD hingga gencar ke perusahaan-perusahaan.
“Kaltim Berzakat ini momen untuk mendorong masyarakat khususnya pengusaha agar menyisihkan hartanya untuk kepentingan umat. Dari penerimaan ZIS Rp 14,4 miliar tahun lalu sudah kami salurkan ke lima program mulai pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, ekonomi hingga dakwah dan advokasi,” jelasnya.
Dengan rincian pendidikan tersalurkan Rp 121,6 juta, kesehatan Rp 2,86 miliar, kemanusiaan Rp 5,77 miliar, ekonomi Rp 1,66 miliar serta program dakwah dan advokasi Rp 3,73 miliar. Dengan total penerima 4.902 jiwa se-Kaltim.
“Untuk pendidikan bantuan beasiswa, perlengkapan sekolah, sarana-prasarana gedung dan lainnya. Untuk ekonomi kita beri bantuan modal usaha, pelatihan keterampilan. Nah, di kemanusiaan ini kenapa paling besar, karena kami alokasikan juga untuk penanganan stunting, selain bantuan langsung kemanusiaan dan penyaluran zakat fitrah serta fidiah,” bebernya.
Akmal menambahkan jika potensi ZIS di Kaltim begitu besar. Bahkan angkanya bisa menyentuh Rp 10 triliun. Mengingat ada banyak perusahaan besar di Bumi Etam. Dia pun optimis jika target Rp 20 miliar mampu tercapai.
“Utamanya adalah zakat mal atau zakat harta. Itu tentu akan menghimpun dana lebih besar. Harapannya juga Baznas Kaltim bisa menghimpun dana dengan cara-cara yang beda dibanding sebelumnya. Salah satunya bisa lewat laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang bisa diakses publik. Sampaikan ke pejabat-pejabat itu, bahwa ada kewajiban mereka untuk sisihkan harta,” kata dia.
Dia juga menyebut, jika utamanya adalah konsolidasi kelembagaan dan tata kelola. Misal dengan menghimpun perusahaan yang memiliki izin usaha pertambangan (IUP). “Contoh di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu punya lebih dari 310 pemegang IUP. Belum lagi Biro Ekonomi yang menaungi perbankan. Kita mesti agresif dan bergerak progresif. Target Rp 20 miliar itu akan kecil saja,” lanjutnya.
Akmal juga turut menyalurkan ZIS dengan metode QRIS. Disusul jajaran pejabat, perusahaan, hingga BUMD yang hadir. “Kita akan membuat edaran kepada 34 OPD dan 9 biro, agar pengumpulan zakat optimal. Kemudian juga minta Kepala Dinas Pendidikan membuat UPZ di sekolah. Poinnya bukan seberapa banyak uang yang dikumpulkan, tapi edukasi agar anak belajar bahwa ada kewajiban zakat fitrah,” pungkasnya. (ndu/k8)
RADEN RORO MIRA
@rdnrrmr