UJOH BILANG - Pemilihan Duta Pemuda Mahakam Ulu (Mahulu) kembali dilaksanakan, setelah sebelumnya alpa karena terkendala anggaran. Akan tetapi kompetisi duta pemuda yang dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 4 hingga 6 April itu masih dirasa kurang maksimal, karena tempat yang diperebutkan hanya enam perwakilan.
Ketua DPC Purna Prakarya Muda Indonesia Mahulu Monica Dea Euginia Bua' Hiit membenarkan perihal perwakilan hanya berjumlah tiga pasang, laki-laki dan perempuan. Dari jumlah seleksi yang semestinya sebanyak lima pasang seperti daerah lainnya.
Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya minat dari pemuda sekitar terhadap ajang-ajang seperti Duta Pemuda, sementara jumlah duta yang dipilih harus imbang antara putra dan putri.
"Peserta ajang ini kita sekarang sedang membuka kesempatan kepada pemuda sebesar besarnya. Dalam artian kita enggak ada batasan minimal untuk pendaftar yang mau bergabung. Hanya saja dari 20 yang terdaftar hanya 11 yang bisa hadir di tahap wawancara dan unjuk bakat," imbuhnya di sela-sela acara yang di Ruang Rapat Bappelitbangda, Sabtu (6/4).
Banyaknya peserta yang tidak hadir juga disebabkan banyak kaum muda Mahulu yang mengenyam pendidikan di luar daerah, selain itu ajang tersebut baru di dengar banyak kalangan pemuda.
Dirinya berharap, suksesi Duta Pemuda bisa semakin cemerlang ke depan karena merupakan ajang positif dalam meningkatkan jiwa kompetisi dan cinta akan daerah sendiri. "Mudahan kedepannya ajang seperti ini bisa lebih menarik minat pemuda daerah untuk menjadi wadah berekspresi," tambahnya.
Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (Unmul) itu menyayangkan, agenda bagus seperti Duta Pemuda masih kurang peminat karena baginya dengan adanya tempat bernaung yang positif tersebut bisa menjadi saluran akan kreatifitas anak Tanaa Urip Kerimaan (sebutan Mahulu). Tantangan semakin santer terasa, perubahan dari dampak IKN di masa mendatang tentu makin keras.
Tantangan saat ini pun tidak bisa terelakkan, seperti penyalahgunaan minuman beralkohol. Paparan zat alkil ubahan gula tersebut akan mengubah pola prilaku dan kretifitas anak muda. Bahkan membunuh potensi bakat-bakat yang ada pada mereka, semua berawal dari arus pergaulan yang salah.
"Para kontestan juga sudah paham betul dengan isu kepemudaan di daerah ini saat kami tanyakan misalnya banyak yang menjawab dilingkungan pemuda pada suka mabuk dan lain-lain," ujarnya.
Selain itu determinasi dari para peserta juga dibutuhkan pemuda lainnya agar tidak menilai rendah diri sendiri tetapi juga mengeksplorasi nilai-nilai yang masih bisa ditingkatkan dan dikembangkan. Terutama dalam bersaing dalam dunia kerja, karena tidak sedikit calon-calon PNS tidak berasal dari daerah Mahulu, tetapi lebih banyak lolos dari luar daerah.
"Kalau dilihat dari potensi persaingan itu kan banyak contohnya sekarang seperti berbagai macam tes. Tapi banyak keluhan-keluhan masyarakat sekitar yang bilang kenapa selalu pendatang yang di yang kerja di sini apa segala macam," sebutnya.
Sehingga Duta Pemuda yang dicari tentu harus bagi muda mudi yang memiliki semangat dan jiwa perubahan yang besar, sehingga mampu memberikan dampak positif terhadap sekitar disamping tugasnya di dalam bagian dari Kemenpora atau Disparpora.
"Kita mau pemuda ini loh yang mencerminkan pemuda daerah kita gitu, pemuda daerah kita yang mana mereka tumbuh besar di Mahulu," jelasnya.
Sementara itu Plh Kadis Disparpora Mahulu Supratman menuturkan sebuah pembangunan berawal dari orang yang punya kekuatan, dirinya melihat pemuda punya kekuatan dan potensi maupun bakat untuk hal tersebut. "Aset-aset bakat yang ada di dalam diri pemuda ini diharapkan mampu mengubah Mahulu kedepannya," ucapnya.