• Senin, 22 Desember 2025

Kaltim Siap Hadapi Lonjakan Pemudik Lebaran Tahun Ini

Photo Author
- Minggu, 7 April 2024 | 16:15 WIB
KIAN PADAT: Aktivitas mudik Lebaran yang sudah terlihat di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.
KIAN PADAT: Aktivitas mudik Lebaran yang sudah terlihat di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.

Akhir pekan lalu menjadi awal puncak arus mudik. Di Kaltim, sejumlah pintu masuk dan keluar seperti terminal, pelabuhan, dan bandara terjadi peningkatan arus manusia serta kendaraan.

Sementara di dalam kota seperti Balikpapan, sejumlah ruas jalan pada Jumat (5/4) mengalami kemacetan akibat antrean kendaraan pribadi di sejumlah SPBU. Dari keterangan yang dihimpun awak Kaltim Post kepada salah seorang pemilik mobil yang antre menyebut, untuk persiapan mudik ke kampung halaman.

“Rencana besok (Sabtu) mau balik sama keluarga di Banjar (Banjarmasin). Soalnya sudah masuk cuti. Jadi, ini (isi BBM) buat persiapan,” ungkap Aspiansyah, karyawan yang bekerja di salah satu perusahaan logistik di Balikpapan.

Baca Juga: Hari Pertama Lebaran di Balikpapan Berpotensi Hujan

Kebanyakan pemudik, memang memanfaatkan akhir pekan dan awal cuti Idulfitri untuk memulai perjalanan mereka. Karena dari pantauan Kaltim Post pada Kamis (4/4) lalu, di Terminal Batu Ampar, Balikpapan Utara, belum menunjukkan adanya peningkatan arus pergerakan pemudik. Bahkan terjadi penurunan dua hari ke belakang.

“Pada H-8 dan H-7 Idulfitri jika dibandingkan tahun lalu, terjadi penurunan angka kedatangan dan keberangkatan. Kemarin (3/4) misalnya, untuk angkutan kota dalam provinsi ada penurunan -36 persen datang dan -85 persen berangkat dari Terminal Batu Ampar,” ungkap Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim Muiz Thohir. 

Namun, untuk angkutan kota antar-provinsi terjadi kenaikan pergerakan keberangkatan dibandingkan tahun lalu. Di mana pada H-7 sebanyak 96 persen. Sementara kedatangan -69 persen. Muiz menyebut, dengan kondisi dan data yang ada, pihaknya sementara tidak menambah adanya armada.

“Untuk kawasan terminal sendiri ada sekitar 23 unit bus. Namun, jika melihat operasional hariannya pada hari-hari biasa, hanya lima bus yang beroperasi setiap harinya. Jadi, dengan adanya mudik ini kami anggap masih mampu melayani,” ucapnya. Untuk keselamatan pemudik sendiri, Muiz menyebut BPTD Kaltim telah melakukan sejumlah upaya. Mulai membuka posko hingga pemeriksaan kendaraan atau ramp check.

Untuk aktivitas pemudik yang melintasi jalur darat, lanjut dia, dilakukan monitoring gabungan. Baik bersama Dinas Perhubungan, kepolisian dan stakeholder terkait lainnya. Bahkan dirinya menyebut, baru-baru ini Pemkot Balikpapan membantu antisipasi kepadatan dan kerawanan jalan dengan membatasi pergerakan kendaraan besar selama arus mudik berlangsung.

“Kami pun 24 jam bersama kementerian selalu berkoordinasi secara langsung melalui Zoom untuk mengetahui kondisi dan melaporkan kondisi yang ada di masing-masing wilayah kerja kami. Selain itu, ada petugas kami yang mobile memantau kondisi di lapangan,” ucapnya.

Ditambahkannya, berdasarkan evaluasi tahun-tahun sebelumnya, arus pergerakan pemudik di Kaltim tidak sebesar di Pulau Jawa. Meski begitu, pihaknya tetap waspada. Adapun lonjakan pemudik rata-rata masih bisa ditangani oleh jumlah armada yang saat ini beroperasi. Termasuk di penyeberangan Kariangau-Penajam yang berada di bawah tanggung jawab BPTD Kaltim.

“Di Kariangau pun demikian. Dengan total 20 kapal penyeberangan yang tersedia, masih mampu melayani jumlah penumpang saat arus mudik. Memang akan ada kepadatan, terutama di loket masuk. Ini sudah kami antisipasi. Salah satunya melalui sistem cashless yang sudah kami lakukan sejak Juni tahun lalu,” ujarnya.

 

Lanjut dia, ada potensi penurunan penumpang di penyeberangan Kariangau-Penajam. Itu karena kondisi jalur darat yang menghubungkan Balikpapan-Penajam Paser Utara sudah mulus dari pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Periode tahun lalu pun pergerakan lintas pendek (Balikpapan-Penajam) sudah turun sekitar 27 persen. Itu disebabkan sudah membaiknya jalan Kilometer 38 Samboja-Sepaku hingga di simpang Petung yang statusnya kini sebagai jalan nasional,” ucapnya. (rdh/rom)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Rekomendasi

Terkini

X