• Senin, 22 Desember 2025

Dibangun dengan Konsep Sekolah Model, Pemkot Siapkan Rp 11 Miliar untuk SMP 5

Photo Author
- Jumat, 12 April 2024 | 16:00 WIB
DIBANGUN ULANG. Bangunan SMP 5 yang terbakar beberapa waktu lalu, akan dibangun ulang.
DIBANGUN ULANG. Bangunan SMP 5 yang terbakar beberapa waktu lalu, akan dibangun ulang.

 

Musibah kebakaran yang melanda SMP Negeri 5 di Jalan Ir Juanda, Samarinda Ulu, kini menjadi perhatian Pemkot Samarinda. Setelah sebelumnya dilaporkan ada 21 ruangan yang tersambar api, kini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kota Samarinda sudah mengusulkan perbaikan gedung melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Samarinda.

Tak kurang dari Rp 11 miliar, disiapkan tahun ini untuk memperbaiki beberapa ruangan termasuk fasilitas yang rusak. Hal ini dipastikan oleh Kepala Disdikbud Kota Samarinda Asli Nuryadin.

Baca Juga: Oknum Honorer di Nunukan Gelapkan Uang Karyawan Hingga 185 Juta

“Anggaran sudah disiapkan, masuknya di pergeseran anggaran tahun ini,” ujar Asli. Selebihnya ia memastikan untuk rancangan pembangunannya sudah diusulkan oleh pihaknya. Namun untuk pelaksanannya tetap harus melalui mekanisme lelang proyek.

“Tapi seharusnya tidak lama, insha Allah paling lambat Mei sudah berjalan,” terangnya. Bahkan dirinya juga memastikan untuk pembangunan SMP 5 akan distandarkan dengan sekolah-sekolah model. Tak heran anggaran yang dibutuhkan juga cukup besar mencaoai Rp 11 miliar.

“Karena itu sudah termasuk pembangunan ruang-ruang kelas yang terbakar, termasuk meubeler,” sebut Asli. Sebelumnya dikatakan Asli, selanjutnya untuk aktivitas belajar mengajar tentunya sudah dipertimbangkan bersama pihak sekolah.

 

Asli memastikan kegiatan tersebut tetap harus berjalan dengan kondisi keterbatasan ruangan yang ada saat ini. Sehingga dalam selang waktu dua hari ini pihak sekolah diberi waktu untuk melakukan persiapan.

Untuk alternatif pertama, ia mengusulkan agar kegiatan belajar mengajar disusun dengan sistem double shift atau bergantian. Alternatif kedua, sebagian siswa diarahkan untuk belajar di ruang kelas yang ada di SMP 4, lantaran kedua sekolah itu saling berdekatan.

“Karena pihak sekolah mengambil pilihan pertama, sehingga tidak mengganggu aktivitas sekolah lainnya juga, karena siswa sebentar lagi mau ujian akhir,” pungkasnya. (hun/nha)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Samarinda Pos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X