Ratusan siswa dan guru SMA 2 Balikpapan antusias mendengarkan motivasi dari salah seorang tokoh Kaltim. Gubernur Kaltim Periode 2018-2023 Isran Noor hadir dalam Smada Talk sebagai narasumber.
BERLANGSUNG di Aula SMA 2 Balikpapan, Rabu (17/4), Smada Talk mengusung tema ‘Peran Serta Pelajar dalam Menyukseskan Balikpapan sebagai Penyangga IKN’. Dalam kesempatan ini, Isran berbagi cerita tentang beragam hal. Mulai keunggulan Kaltim hingga pengalaman menjadi kepala daerah. Harapannya, agar siswa termotivasi menjadi pemimpin pada masa mendatang.
“Saya sudah sampaikan ke siswa, mereka harus rajin belajar untuk meningkatkan kapasitas diri,” katanya. Dia menekankan, sumber daya manusia (SDM) Kaltim tidak boleh kalah dengan luar daerah. Terlebih, sekarang Kaltim telah ditetapkan menjadi IKN. Tentu akan ada banyak tenaga kerja yang datang dari berbagai daerah.
Maka salah satu cara agar tetap mampu bersaing dengan peningkatan kualitas SDM. Isran menambahkan, Kaltim memiliki keunggulan hingga akhirnya pemerintah pusat menetapkan IKN di Bumi Etam. “Keberadaan IKN bukan sekadar memindahkan ibu kota, tapi itu muruah dan martabat,” tuturnya.
Dia bercerita, Kaltim tidak bisa kalah dengan provinsi lain karena memiliki dua muruah utama. Pertama, sejak dulu sudah ada pemerintahan modern di Kaltim dan tidak ada yang bisa mengalahkan se-Asia Tenggara. “Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Tidak pernah ada kudeta atau perebutan kekuasaan,” tuturnya.
Kerajaan yang dipimpin Raja Kudungga ini berjalan dengan baik. Jauh sebelum Republik Indonesia berdiri, Kaltim sudah mampu menjalankan roda pemerintahan. Kedua, Kaltim memiliki kekayaan alam begitu besar terlihat dari nilai ekspor terbesar di Indonesia.
“Muruah itu yang menempatkan Kaltim sebagai ibu kota. Hal yang pantas didapatkan Kaltim,” ucapnya. Isran berpesan, siswa di Kota Minyak memanfaatkan kehadiran IKN dengan optimal. Ada banyak potensi yang bisa digali selama mau berusaha dan belajar. Sehingga, siap menghadapi persaingan.
Dalam kesempatan itu, tenaga pendidik berstatus PPPK dan penerima beasiswa Kaltim Tuntas turut mengucapkan terima kasih kepada narasumber talk show. Isran menambahkan, kala itu pemerintah pusat ingin menghapus tenaga honorer tanpa alasan yang jelas.
"Saat itu, saya tegaskan Kaltim sampai kapan pun tidak akan menghapus tenaga honorer," tuturnya. Apalagi, jumlah tenaga honorer mencapai 7-10 juta orang, bahkan lebih banyak dari ASN. Menurutnya, perjuangan ini penting karena berhubungan dengan piring nasi atau hajat hidup orang.
Maka sebagai gubernur, dia harus merespons dengan cepat dan tidak perlu ragu-ragu terkait rencana penghapusan tenaga honorer. Sebab, kepala daerah harus bisa memperjuangkan kepentingan rakyat. "Kalau kita menyampaikan demi kepentingan manusia, tidak apa-apa. Lakukan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SMA 2 Balikpapan Ririen Friedayati menuturkan, Smada Talk merupakan kegiatan rutin. Kesempatan bagi siswa yang sudah memiliki berbagai ekstrakurikuler mengasah kemampuannya. Mengingat seluruh kegiatan Smada Talk dilaksanakan oleh siswa. Sementara, guru memotivasi dan memberi saran saja.