UPAYA Pemerintah Kota Samarinda untuk menyudahi bencana banjir yang menjadi momok Kota Tepian belum berhasil. Buktinya, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang menerpa sejumlah kawasan di Samarinda mampu membuat ratusan rumah warga terendam banjir, Jumat (3/5).
Data Badan Penanggulangan Bencana Serah (BPBD) Kota Samarinda, banjir terparah terjadi di Kecamatan Palaran di dua Kelurahan, yakni Kelurahan Bukuan dan Rawa Makmur. Akibat banjir, ratusan rumah warga terendam banjir. Akibatnya, aktivitas warga terganggu, lantaran Tinggi Muka Air (TMA) hingga 50 sentimeter.
Salah seorang pedagang beras di Jalan Ampera, Kelurahan Rawa Makmur, Syarifah (33) mengaku, hujan deras yang mengguyur membuat air di dalam drainase meluap. Air yang keluar kemudian menggenangi Jalan hingga masuk ketempat usahanya.
Baca Juga: Diduga Akibat Pematangan Lahan, Banjir Lumpur di Palaran, Ratusan Murid Dipulangkan
Banjir kali ini terbilang tinggi karena mengenai tumpukan stok beras. Padahal tumpukan stok beras sudah ditaruh di tempat yang dirasa aman jika terjadi banjir.
"Saya pikir sudah aman. Tapi lama kelamaan air makin meninggi. Beberapa karung beras terendam. Padahal posisinya sudah saya naikan beberapa sentimeter dari lantai," kata Syarifah.
Tak hanya rumah, satu gereja yang ada di Jalan Parikesit, Rawa Makmur juga terendam banjir. Meski banjir terjadi disaat tidak ada aktivitas ibadah. Namun akibat banjir yang merendam seluruh ruangan itu. Membuat pengurus gereja terpaksa membersihkan ruang ibadah mereka.
"Bukan kali pertama terjadi. Setiap hujan deras beberapa jam. Pasti ada banjir. Tapi kali ini banjir terbilang tinggi karena selutut orang dewasa," kata Dorti Rut Lai (33) pengurus gereja Bukit Zaitun.
Sementara, Kepala BPBD Kota Samarinda Suwarso menjelaskan, hujan kali ini terbilang cukup tinggi meski durasi tidak lama. Akibat hujan, beberapa wilayah yang ada di Kelurahan Rawa Makmur dan Bukuan, Kecamatan Palaran terendam banjir.
Dari data yang dihimpun di lapangan, 56 rumah terendam banjir di Kelurahan Bukuan. Kemudian, 86 rumah terendam banjir di Kelurahan Rawa Makmur.
"Total ada 142 rumah yang terendam banjir di dua Kelurahan tersebut. Sekian itu, ada satu masjid dan satu gereja yang juga terendam banjir," terang Suwarso.
Banjir menurut Suwarso akibat curah hujan tinggi. Drainase tidak dapat menampung debit air yang datang sehingga meluber ke jalan hingga menggenangi permukiman warga.
Pihak BPBD sudah terjun ke lapangan dan berkoordinasi dengan pihak kelurahan, Kecamatan, dalam upaya mengatasi banjir di dua wilayah tersebut.