Perwajahan Teras Samarinda tahap satu hingga kini belum juga bisa dilihat masyarakat. Kegiatannya berada di sepanjang Jalan Gadjah Mada depan Kantor Gubernur ini. Padahal kegiatan ini sudah berjalan sejak tahun lalu.
Namun sudah mendapat perpanjangan hingga tiga kali dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda. Tak ingin membuang waktu, pekerjaan tahap dua akan dilanjutkan tahun ini juga.
Hanya saja berbeda dari kegiatan sebelumnya, sebab dibagi menjadi dua kegiatan. Disampaikan Kepala Dinas PUPR Samarinda Desy Damayanti, pihaknya juga harus melakukan penurapan di segmen dua.
“Nanti yang kerjakan bidang SDA (Sumber Daya Air), karena di kawasan itu belum diturap yang seharusnya dikerjakan oleh pusat,” ujar Desy. Anggaran yang disiapkan juga tidak sedikit, diperkirakan mencapai Rp 7 miliar.
Ia mengakui untuk skema penataan secara menyeluruh memang belum disampaikan kepada pihaknya. Sebab harus berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS), lantaran sebelumnya kegiatan ini seharusnya digarap oleh pusat.
“Makanya ini harus diturap dulu, karena sebelumnya desain ini dari SDA,” tegasnya. Namun sebelum melakukan kegiatan tersebut, para pedagang buah yang ada di lokasi tahap harus direlokasi terlebih dahulu. Sehingga tidak mengganggu kegiatan fisik yang akan berjalan di sisi sungai maupun darat.
Sementara untuk kegiatan pembangunan fisiknya, dipastikan Desy akan dikerjakan melalui bidang cipta karya. Saat ini pihaknya sudah mendapatkan pemenang lelang yang diketahui berasal dari PT Dimensi Bintang Surya. Anggaran yang disiapkan juga tak kalah besar dengan tahap satu, yaitu Rp 36,9 miliar. Sedangkan di tahap kedua ini disiapkan dana sebesar Rp 15,6 miliar.
“Karena tahap kedua ini berbeda dengan tahap satu, jadi berjalan saja. Namun untuk evaluasi tahap satu, akan saya laporkan dulu dengan pak wali,” terang Desy. Sebelumnya beberapa anggota DPRD Samarinda juga telah melakukan peninjauan ke lokasi Teras Samarinda.
Berdasarkan pengamatan sekilas memang kegiatan ini masih jauh dari kata rampung, lantaran dari pihak kontraktor beralasan harus menunggu material dari Belgia dan China. Anggota Komisi II DPRD Samarinda Abdul Rohim mengaku sangat kecewa lantaran hasil pengerjaan yang berada di tahap satu ini, tidak akan banyak menampung kios untuk UMKM. Hal ini ia ketahui setelah mendapat penjelasan dari pihak kontraktor.
“Kenapa hanya ada empat kios, harusnya bisa lebih banyak disediakan untuk UMKM,” ujarnya.
Sebab sebelumnya ada beberapa pedagang UMKM yang berjualan di sepanjang Tepian Sungai Mahakam.
Mereka dijanjikan akan kembali berjualan setelah pengerjaan Teras Samarinda ini rampung. Tak sampai disitu saja Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini tentang impor bahan baku dari luar negeri untuk pengerjaan tahap satu ini. Sebab hal ini justru menjadi alasan keterlambatan pengerjaan proyek.
“Kenapa tidak dari sini lebih tidak berisiko tertunda, jangan menyusahkan diri, kami pun khawatir perpanjangan ketiga ini molor lagi,” pungkasnya. (hun/beb)
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Samarinda Pos