Prokal.co - UJOH BILANG - Warga Kecamatan Long Bagun diharuskan bersabar soal kelistrikan, padam sejak mulainya air naik pada tanggal 14 Mei lalu. Harus terus menunggu minimal 14 hari terhitung sejak hari Minggu (19/5).
Sebanyak 3.359 pelanggan yang berada di Kecamatan Long Bagun ditopang oleh sembilan mesin dengan total beban 1.350 kW di kelistrikan Ujoh Bilang.
Beberapa hari kemarin tergenang dan dalam kondisi rusak. "Untuk penormalan dan pengoperasian kembali aset tersebut perlu dilakukan perbaikan secara masif, " Ujar Manager Unit Layanan Pelanggan Melak PT PLN Dhudik Arief Hadiyanto saat ditemui di Kantor PLN Ujoh Bilang, Minggu (19/5).
Baca Juga: Pembangkit Baru untuk PLN Ujoh Bilang Akan Tiba, Langsung di Tempat Baru
Dirinya menerangkan, saat ini PLN UID Kaltimra telah membentuk tim gabungan dari Melak termasuk dirinya, Samarinda maupun Balikpapan dengan total tim 9.
Pihaknya telah menyusun rencana kerja dengan serangkaian aktivitas pemulihan yang berjalan paralel diantaranya inventarisir, pemulihan elektrik dan pemulihan mesin serta komunikasi.
"Saat ini sedang dilakukan inventaris dan penyusunan skema pemulihan listrik, tim gabungan dari melak, samarinda dan balikpapan telah berangkat pagi ini via darat dan sungai dengan membawa material kebutuhan dikarenakan akses baru dibuka dan dapat dilalui. Mudahan hari ini sampai," ucapnya.
Nantinya tim tersebut akan mengerjakan penyaluran dari mesin Pemkab. Sementara menunggu mesin baru yang datang untuk ditempatkan pada bangunan baru yang dibangun Pemkab Mahulu.
"Pemulihan pasokan listrik di Ujoh Bilang akan dikondiskan dengan menggunakan mesin pemda (Sudah berkoordinasi dengan Pak Wabup, Pak Kadis PU dan Pak Kapolres) dengan kapasitas 1.000 kW, 500 kW dan 800 kW yg berada di perkantoran baru, untuk dapat mensuplai tegangan dan daya listrik ke masyarakat," sebutnya.
Langkah tersebut terbilang cukup efektif dibandingkan menunggu sembilan mesin yang telah terendam untk kembali normal.
Menurut info estimasi perbaikan satu mesin memakan waktu satu minggu, sehingga untuk perbaikan seluruhnya memakan sembilan Minggu.
Sehingga pengunaan mesin pemda dan mesin baru memang jadi jalan pintas.
Saat ini pihaknya juga sedang melakukan penngecekan Trafo dan LV Board yang, terdampak banjir setelah itu pengecekan meter di rumah-rumah warga, hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di sisi instalasi masyarakat.
"Jadi diperiksa kadar airnya dulu kita takutnya hal yang tidak diinginkan terjadi dari meledak hingga kebakaran. Tentu jika meteran warga ada kerusakan akan kami ganti, dan itu gratis," tambah Dhudik.