• Senin, 22 Desember 2025

Sudah Tiga Kali Kilang Balikpapan Terbakar, Warga Mengaku Tak Mendengar Sirene saat Api Berkobar

Photo Author
- Minggu, 26 Mei 2024 | 12:17 WIB
OBJEK VITAL: Kilang Pertamina Balikpapan yang terbakar, Sabtu (25/5) pagi. Pertamina memastikan pasokan BBM ke konsumen tidak terhambat.
OBJEK VITAL: Kilang Pertamina Balikpapan yang terbakar, Sabtu (25/5) pagi. Pertamina memastikan pasokan BBM ke konsumen tidak terhambat.

Prokal.co - Kilang Pertamina Balikpapan kembali terbakar, Sabtu (25/5). Kejadian itu membuat warga yang melihat langsung panik. Mengingat kilang tersebut merupakan objek vital. Terlebih, jarak rumah juga cukup berdekatan dengan area produksi minyak tersebut.

Baca Juga: Inafis Telusuri Sumber Api Kebakaran Kilang Pertamina Unit Balikpapan

Berdasarkan data yang dihimpun media ini, terbakarnya Kilang Balikpapan itu bukan yang pertama. Sebelumnya, insiden serupa pernah terjadi pada 4 Maret 2022 dan 15 Mei 2022. Artinya, sudah tiga kali kebakaran terjadi di kilang tersebut.

Daud, salah seorang warga RT 46, Kelurahan Margasari, Balikpapan Barat mengaku, saat kilang itu terbakar, api mulai membesar sekitar pukul 04.30 Wita menjelang subuh. Saat itu, ada sejumlah anak muda yang berkumpul di dekat rumahnya lalu teriak karena ada kebakaran di Pertamina. “Jadi, sebagian masyarakat ke luar rumah,” tuturnya kepada Kaltim Post

Baca Juga: Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Tak Mengganggu Suplai BBM

Beberapa saat kemudian, asap hitam mulai mengepul dan sangat jelas terlihat dari kawasan pesisir di Margasari. “Sudah pernah kebakaran di kawasan itu (Pertamina),” bebernya. Daud mengkhawatirkan dari kebakaran tersebut membakar tangki minyak. Sehingga, bisa berdampak ke warga sekitar.

Sementara itu, Amir, warga RT 12 Margasari juga melihat kobaran api di kawasan Pertamina saat dia mau menunaikan salat Subuh. Tapi, situasi masyarakat di sana banyak yang tidak ke luar rumah. “Karena pas (kebakaran di Pertamina) orang masih pada tidur,” ungkapnya. 

Walhasil, masyarakat baru mengetahui ketika pagi karena ada kepulan asap hitam dari kawasan produksi minyak. Tetapi ketika kebakaran itu, tidak ada tanda alarm yang berbunyi dari Pertamina. “Biasanya, kalau ada tanda bahaya atau kebakaran, ada sirene,” sambung Amar (45) warga RT 45.

Amar menambahkan, saat Kilang Pertamina Balikpapan terbakar, dirinya masih terlelap. Warga sekitar pun tak langsung heboh saat terjadi kebakaran. Dia mengakui, tidak ada sirene yang muncul saat kilang tersebut terbakar.

Diwawancarai terpisah, General Manager PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan Bayu Arafat mengatakan, peristiwa kebakaran itu berada di crude distillation unit (CDU) IV Kilang Balikpapan.

Atas insiden itu, pihaknya menerjunkan delapan mobil pemadam beserta tim dari PT KPI Unit Balikpapan. Langkah itu, untuk bisa menjinakkan api sesuai prosedur penanggulangan keadaan darurat (PPKD) yang berlaku di perusahaan.

Saat kobaran api membesar, pihaknya sudah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengondusifkan masyarakat. Salah satunya dengan mitra binaan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kelurahan Margasari dan Kelurahan Baru Tengah. Itu dilakukan untuk memastikan kondisi warga di ring 1 perusahaan agar tetap tenang.

“Saat ini telah dilakukan emergency shut down di Kilang Balikpapan 2. Sedangkan Kilang Balikpapan 1 masih beroperasi normal. Kami terus memastikan kilang dalam kondisi aman. Kejadian ini juga tidak menyebabkan gangguan pada penyediaan BBM (bahan bakar minyak) di masyarakat,” ungkap Bayu.

Kurang lebih tiga jam kobaran api baru berhasil dipadamkan tepatnya pukul 07.30 Wita. Timnya juga masih terus melakukan proses pendinginan terhadap area yang terbakar untuk mencegah timbulnya api. Kata Bayu, pemadam statis (fire ground) yang berada di sekitar lokasi juga diaktifkan untuk membantu pemadaman dan melokalisasi sumber panas.

Upaya itu untuk memastikan tidak ada sumber panas di area kejadian. Dia memastikan tidak ada masyarakat yang terdampak di sekitar kilang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Rekomendasi

Terkini

X