• Senin, 22 Desember 2025

Tren Nobar Film LAFRAN Mendekat ke IKN, Eksekutif Produser Harap Menginspirasi Generasi Muda

Photo Author
- Selasa, 25 Juni 2024 | 11:49 WIB

Samarinda- Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) menggelar nonton bareng (Nobar) dalam rangkaian roadshow Film LAFRAN di salah satu bioskop di Samarinda, Minggu (24/6). Dengan pelaksanaan nobar ini, Film LAFRAN semakin dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hadir dalam acara ini, Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) dan Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan jajaran pengurus MW KAHMI Kalimantan Timur.

Nobar juga dihadiri tokoh masyarakat Kalimantan Timur, yakni Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Anggota DPRD Provinsi Kaltim Syarkowi V. Zahry, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim Sigit Wibowo, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli, Eks Rektor Universitas Mulawarman Prof Masjaya, perwakilan Pemerintah Kota Samarinda, perwakilan Provinsi Kaltim.

Selain itu hadir juga mahasiwa hingga kader HMI Samarinda.

Sekitar 1.000 penonton tampak antusias menyaksikan film yang dibintangi oleh Dimas Anggara.

Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Ahmad Doli Kurnia Tandjung menekankan pentingnya menonton Film LAFRAN sebagai sarana untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Karena kata Doli, film yang digagas oleh Ketua Dewan Penasehat MN KAHMI Akbar Tanjung ini, tidak hanya menceritakan perjalanan hidup Lafran Pane, pendiri HMI, tetapi juga mengangkat nilai-nilai kebangsaan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Bukan cuma soal tentang pendirian HMI tapi lebih dari itu cerita tentang soal membangkitkan rasa nasionalisme, menanamkan cinta tanah air dan kebanggaan kita," ucap Doli.

Doli melanjutkan, dalam film berdurasi 99 menit ini, 65 menit di antaranya mengisahkan perjuangan rakyat Indonesia untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Film ini kata Doli juga menggambarkan bagaimana masyarakat sipil turut berjuang dalam menghadapi agresi militer pertama dan kedua setelah kemerdekaan.

“Sisanya 28 menit soal HMI. Itupun ada dialektika antara HMI dihadapkan dengan Masyumi dan seterusnya," jelas Doli.

Doli juga menyampaikan bahwa film ini penting untuk disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia, terutama para pelajar dan mahasiswa. Ia juga berharap, setelah menonton Film LAFRAN, generasi muda semakin memiliki kecintaan dan tanggung jawab terhadap bangsa dan agama yang semakin kuat.

"Film ini patut disampaikan kepada masyarakat, terutama adik-adik pelajar mahasiswa dan supaya usai menonton film LAFRAN, maka dia bertambah cintanya kepada Indonesia, dan bertanggung jawab pada agamanya apapun agamanya," papar Doli.

Lebih lanjut, Doli menekankan gagasan dari Lafran Pane tidak hanya mengenai keindonesiaan dan keislaman, tetapi juga tentang menghargai keberagaman dan keagamaan secara umum. “Artinya pendiri kita sadar betul bahwa menghargai keberagaman di Indonesia ini niscaya," ungkap Doli.

Di kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menekankan pentingnya film ini sebagai bentuk penghormatan dan pengingat akan kontribusi para pahlawan dalam sejarah Indonesia.

"Untuk melihat perjuangan Lafran Pane ini sebagai bakti kita untuk membangun bangsa dan negara," kata Akmal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X