• Senin, 22 Desember 2025

Pembangunan Intake Sepaku Diklaim Bukan Biang Utama Banjir Sepaku

Photo Author
- Jumat, 28 Juni 2024 | 17:27 WIB
Banjir yang melanda sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Sepaku, Senin (24/6/2024) kemarin.
Banjir yang melanda sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Sepaku, Senin (24/6/2024) kemarin.

 

 

SEPAKU-Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengklaim pembangunan Intake Sepaku bukan menjadi sebab Utama banjir yang melanda Kelurahan Sepaku belum lama ini.

Direktur Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana ( LHBP) OIKN Onesimus Patiung menyebut, banjir yang melanda sejumlah kelurahan, khususnya di Kelurahan Sepaku sudah terjadi sejak 1970-an lalu.

“Sejarah menunjukkan bahwa sejak 1974 sudah ada banjir di daerah tersebut,” ujar Ones kepada wartawan, Jumat (28/6/2024).

Namun, Ones tak menampik bahwa pembangunan Intake Sepaku juga turut berkontribusi terhadap banjir. Hanya saja, dia menegaskan pengaruhnya tak signifikan.

“Kalau soal dampak, iya ada. Tapi tidak signifikan, pengaruhnya hanya di lama genangan,” kata dia.

OIKN, kata Ones sudah melakukan kajian dengan peneliti untuk mengantisipasi banjir kembali terulang pada masa yang akan datang. Salah satunya adalah dengan menggandeng peneliti dari Belanda.

“Kami sudah melakukan kajian bersama peneliti dari Belanda, khususnya di DAS Sanggai yang menjadi prioritas,” kata Ones.

Selain penanganan banjir, OIKN, sebut Ones juga akan menyiapkan sejumlah opsi bagi warga yang tinggal di bantaran sungai. “ Ada rekayasa, PDSK ini salah satu opsi bagi warga yang terdampak pembangunan IKN maupun banjir,” kata dia.

Diwartakan, korban banjir yang terjadi di tiga desa dan satu kelurahan di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) sekira pukul 21.00 Wita, Senin (24/6) lalu, jumlahnya ternyata membengkak.
Semula, seperti dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU menimpa 223 rumah atau 223 kepala keluarga (KK) dengan 884 jiwa, kini, jumlahnya menjadi merendam 320 unit rumah, 335 KK atau 1.228 jiwa.

“Jumlah ini merupakan data terbaru BPBD setelah banjir dinyatakan surut sekira pukul 13.00 Wita, Selasa (25/6),” kata Kepala BPBD PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro kepada Kaltim Post, Kamis (27/6).
Dalam laporan sebelumnya, BPBD PPU mendata korban banjir tercatat berada di RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05, RT 06, RT 08 Desa Karang Jinawi; RT 07 Desa Sukaraja; RT 01, RT 02, RT 03 Kelurahan Sepaku; RT 01, RT 02, RT 10 Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, PPU.

Jumlah bangunan dan korban terdampak banjir dirinci untuk Desa Karang Jinawi terdata 68 rumah atau 68 kepala keluarga (KK) atau 238 jiwa; Desa Sukaraja 22 rumah atau 22 KK dengan 93 jiwa; Kelurahan Sepaku 117 rumah atau 117 KK dengan 498 jiwa; Desa Bukit Raya 6 rumah atau 16 KK dengan 55 jiwa. Totalnya 223 rumah atau 223 KK dengan 884 jiwa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X