Sudah dua hari terakhir sejumlah kawasan di Bontang terendam banjir akibat luapan sungai. Ketinggian bervariasi. Bahkan ada yang setinggi pinggang orang dewasa.
BONTANG - Banjir menyerang RT 21 Kelurahan Satimpo akibat hujan yang mengguyur sejak Kamis (18/7) sore. Tingginya volume air membuat kapasitas sungai tidak mampu menahan. Air pun mulai menggenangi daratan sekira pukul 03.00 Wita, Jumat (19/7).
Delapan rumah terkena dampak. Tepatnya yang berada di Jalan Sidorejo Gang Jati 3. Satu rumah ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Sementara tujuh rumah lainnya rata-rata mencapai lutut. “Paling parah di rumah Pak Darmono, sampai pinggang orang dewasa,” ucap Ketua RT 21 Kuswarianto.
Beberapa korban terdampak saat ini masih mengungsi di rumah tetangga. Ia menuturkan, saat ini korban membutuhkan bantuan makanan. Mengingat tidak bisa melakukan aktivitas memasak. Akibat rumah dan bahan makanan sudah terendam air. “Air dari sungai ini banyak membawa lumpur. Kemungkinan ini bisa naik lagi,” tutur dia.
Sementara di RT 7 Kelurahan Api-Api, air sungai sudah menggenangi badan jalan. Ketinggian air di sungai lebih satu meter dari struktur jalan. Pihaknya pun bersama kelurahan sudah menutup pintu air. Tujuannya air tidak langsung masuk ke Perumahan Bontang Permai. “Ini yang menggenangi karena rembesannya dari pintu air,” terangnya.
Kemungkinan ketinggian air masih bisa bertambah. Mengingat air kiriman dari hulu masih deras. Diketahui, hujan mengguyur Bontang pada siang kemarin dengan intensitas tinggi sampai sore. Sebelumnya beberapa wilayah di Guntung sudah terendam air.
BELUM SURUT
Sementara, banjir di Kelurahan Guntung yang terjadi sejak Kamis (18/7) mengakibatkan enam wilayahnya terendam. Meliputi RT 4, RT 6, RT 11, RT 14, RT 15, dan RT 17. “Kami masih mendata keluarga yang terdampak banjir,” kata Lurah Guntung Denny Febrian.
Ia menjelaskan, debit air sungai memang tinggi, dengan warna cokelat keruh. Saat ini ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Khususnya di area yang berbentuk mangkok di RT 11. Meski demikian, banjir kali ini tidak separah tahun sebelumnya.
“Kami juga sudah menghubungi Dissos-PM, mereka siap jika dibutuhkan untuk membuka dapur umum. Saat ini bantuan dari perusahaan juga sudah mulai bergerak,” tutur dia.
Sebelumnya ada kesalahan pengerjaan penurapan. Mengingat ada saluran drainase yang tertutup dari hasil pengerukan tanah. Namun kontraktor sudah melakukan penggalian. (ak/ind)