• Senin, 22 Desember 2025

BMKG Ingatkan Banjir dan Pohon Tumbang, Kemarau Bulan Agustus Tak Pengaruhi Petani Padi PPU

Photo Author
- Rabu, 31 Juli 2024 | 10:10 WIB
TUMBANG: Personel BPBD PPU dengan gergaji mesin memotong batang pohon yang tumbang akibat diterjang angin kencang, baru-baru ini.(bpbd ppu for kp)
TUMBANG: Personel BPBD PPU dengan gergaji mesin memotong batang pohon yang tumbang akibat diterjang angin kencang, baru-baru ini.(bpbd ppu for kp)

 

 

Petani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bersiap-siap memasuki musim kemarau Agustus 2024, seperti prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan.

 

PENAJAM-Berdasarkan prediksi musim kemarau mulai pada dasarian pertama Agustus 2024 yaitu 1-10 Agustus 2024. Kendati demikian, datangnya musim kemarau ini telah diantisipasi jauh hari oleh petani, khususnya petani padi sawah di daerah ini. Sehingga, potensi musim kering kali ini tidak berdampak pada pertanian di Bumi Daya Taka PPU ini.  

“Untuk sementara ini pengamatan saya di lapangan aman-aman saja. Karena pada saat bulan kemarin rekan-rekan petani sawah khususnya padi sudah pada tanam serentak,” kata Andi Trasodiharto, kepala Dinas Pertanian PPU, Selasa (30/7). 

 Khusus potensi musim kemarau yang diprediksi bakal terjadi mulai Agustus 2024 ini, lanjut dia, pihaknya tidak terlalu khawatir. “Apalagi, dengan dukungan beberapa pompa yang terpasang di embung-embung sumber air sudah terpasang sebagai antisipasi kalau betul itu ada cuaca yang kurang bersahabat bisa dioptimalkan,” tambahnya. 

Kukuh Ribudiyanto, kepala Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan dalam sebuah kesempatan membeberkan prediksinya, bahwa pada dasarian I Agustus yakni 1-10 Agustus 2024 diperkirakan mulai kemarau. Pernyataannya itu disampaikannya pada dialog waspada cuaca ekstrem di Kota Balikpapan, Jumat (19/7).  

Ia mengungkapkan, pada dasarian ini, diprediksi terdapat lima wilayah di Kaltim yang akan mengalami awal kemarau. Yakni, Kabupaten Paser, Kabupaten PPU, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, dan Kabupaten Berau. 

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap dampak hujan dengan intensitas menengah pada bulan ini, termasuk potensi tanah longsor, jalan licin, banjir dan pohon tumbang. 

Cuaca ekstrem dalam kategori pendek pada Juli hingga pertengahan Agustus, sebut Kukuh Ribudiyanto, sering terjadi karena adanya hujan lokal yang membawa angin kencang, puting beliung, serta sambaran petir pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau maupun sebaliknya. 

“Masyarakat juga perlu waspada terhadap transisi iklim dari musim hujan menuju musim kemarau karena adanya awan cumulonimbus yang menyebabkan terjadinya hujan lebat disertai petir, angin kencang, hingga puting beliung,” ujarnya. 

“Diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi perubahan cuaca dan mengantisipasi potensi bencana yang mungkin terjadi,” tambahnya. 

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro, Selasa (30/7) mengatakan telah mengingatkan warga, terutama yang tinggal di kawasan potensi bencana untuk meningkatkan kewaspadaan. “Jangan sampai lengah, apabila suasana hujan deras dan dalam waktu lama agar siap siaga,” tuturnya, kemarin. (far)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X