Sudah nyaris setahun ribuan pedagang Pasar Pagi direlokasi. Ada yang memilih menyewa di los-los Mal Mesra Indah dan ada juga yang dijaminkan sewanya di Segiri Grosir Samarinda (SGS). Sejak awal direlokasi, Pemkot Samarinda memang hanya memberikan jaminan kepada pedagang yang mau direlokasi di SGS, sedangkan yang berada di Mal Mesra memilih untuk tetap menjaga konsumen, sehingga berpindah ke lokasi yang tidak jauh dari Pasar Pagi.
Baca Juga: Pilkada Kaltim 2024, Partisipasi Pemilih Turun
Sementara itu fisik Pasar Pagi berkonsep semi modern kini sudah bisa terlihat meskipun belum sepenuhnya rampung. Bahkan Asisten II Sekretaris Kota Samarinda Marnabas Patiroy memastikan progres pembangunannya kini sudah mencapai 95 persen.
Mantan Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda itu memastikan, selama proyek revitalisasi Pasar Pagi belum tuntas, para pedagang yang direlokasi di SGS tidak dibebani biaya sewa. Sebab Pemkot Samarinda yang menanggung penuh biaya hingga para pedagang dapat kembali beraktivitas di lokasi baru.
Karena ini tanggung jawab pemerintah, sehingga mereka tetap mendapat tempat relokasi gratis, ungkap Marnabas. Berdasarkan informasi yang ia terima, pembangunan Pasar Pagi seharusnya bisa dirampungkan akhir tahun ini. Namun untuk pengoperasiannya masih harus menunggu hingga April tahun depan, mengingat ada perubahan skema pada pembangunan gedung tersebut. Bahkan dapat dipastikan anggarannya juga meningkat, dari yang awalnya hanya Rp 450 miliar kini meningkat menjadi Rp 462 miliar.
Karena ada penambahan dua lantai agar daya tampungnya lebih besar. Selain itu, material baja digunakan untuk memastikan kualitas bangunan tetap terjaga. Biayanya memang lebih besar, tetapi ini demi ketahanan struktur, tuturnya.
Tak sampai di situ saja, revitalisasi yang berjalan saat ini telah melakukan penguatan fondasi, mengingat di bawah bangunan lama terdapat tiga aliran anak sungai. Selain itu, alokasi tempat di pasar baru akan diprioritaskan bagi pedagang aktif yang memiliki Surat Keterangan Tempat Usaha dan Berdagang (SKTUB).
Bagi yang tidak aktif atau tidak memiliki SKTUB, kemungkinan tidak mendapat tempat. Kami utamakan yang benar-benar aktif berdagang, sebutnya.
Soal wacana pembangunan hotel di kawasan Pasar Pagi, Marnabas mengatakan rencana itu akan dilakukan setelah revitalisasi pasar rampung. Hotel memang akan dibangun, tetapi itu rencana berikutnya. Sekarang fokus kami menyelesaikan pasar agar bisa segera digunakan, pungkasnya. (hun/nha)