Kabar baru kelanjutan Bandara Paser disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Paser Inayatullah. Dia mengungkapkan ada perubahan pada panjang runway atau landasan pacu pada bandara.
Dari sebelumnya hanya model pesawat ATR 72, maka nantinya bisa untuk pesawat jenis Boeing dan Airbus. Semula panjang landasan pacu masih mengacu pada rencana induk 2008, sementara saat itu belum ada Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), sehingga terdapat perubahan rencana induk.
Hadirnya IKN dianggap berdampak terhadap pertumbuhan penduduk, ekonomi, sampai perubahan lingkungan strategis.
"Maka nanti bandara di Paser bakal digunakan untuk jenis pesawat berbadan besar," kata Inayatullah, Kamis (26/12). Panjang semula Bandara Paser yaitu 1,85 kilometer, dengan hadirnya IKN diarahkan untuk menambang panjang runway sampai 2,5 kilometer.
Rencana induk pun diubah. Desain pembangunan bandara kata Inayatullah juga mengalami perubahan, namun bangunan lama yang sempat didirikan tetap digunakan untuk bangunan penunjang, hanya direnovasi.
Dia memastikan bangunan lama tidak menjadi hambatan dalam pembangunan bandara pada desain yang baru. Nanti akan sebagai penunjang. Pada 2025 Dinas Perhubungan bakal kembali memenuhi satu dokumen untuk dipenuhi berupa studi pendahuluan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Setelah dokumen itu dipenuhi, diperkirakan bandara bakal segera dibangun pada anggaran perubahan 2025 atau pada 2026,” katanya. (jib/jnr)