• Minggu, 21 Desember 2025

Mahathir yang Selalu Dihormati dan Dicintai

Photo Author
- Jumat, 21 Maret 2025 | 08:49 WIB
Irianto Lambrie
Irianto Lambrie

Catatan: Irianto Lambrie

(Sekprov Kaltim 2009-2015, Gubernur Kalimantan Utara/Kaltara 2016-2021) 

PROKAL.CO, BALIKPAPAN-Saya mendapat kiriman video berdurasi 3:37 menit. Video konten dari negeri jiran, Malaysia. Isinya tentang mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad yang berburu takjil berbuka puasa. Di dalam video tertulis Bazar Ramadan Desa Pandan.

Dalam video itu beliau disambut antusias pedagang dan pengunjung. Bahkan sejumlah pengunjung memberikannya takjil cuma-cuma. Menolak saat Pak Mahathir mengatakan ingin membeli.

Di akhir video dia mengucapkan terima kasih kepada semua yang membagi hadiah kepadanya. “Saya mau bayar tak mau terima,” katanya, dengan logat Melayu.

 Baca Juga: Kembali ke Kuching yang Dulu Sudah Maju, Kini Semakin Melesat

Dalam narasi yang mengiringi video tersebut ditulis,”Beliau akan berusia 100 tahun pada Juli mendatang. Beliau masih sanggup berkeliling belanja penganan takjil untuk berbuka. Kejayaannya sudah berlalu tetapi sosoknya sangat dihormati oleh rakyatnya, banyak yang memberikan makanan sebagai penghormatan kepada beliau. Banyak orang, muda atau pun tua, yang minta foto bersama. Betapa terhormatnya beliau di depan rakyat.”

Pak Mahathir memang pemimpin yang dihormati di negaranya. Bahkan di luar negeri sosoknya sangat dikenal.

Beliau memiliki kharisma yang luar biasa. Itu sudah saya rasakan sejak dulu. Puluhan tahun silam. Tepatnya pada 1992.

Saat itu saya sebagai ketua DPD KNPI Kaltim (1991-1994), diikutsertakan oleh Ketua Umum DPP KNPI Tjahjo Kumolo (almarhum), salah seorang sahabat baik saya sejak 1984, mengikuti Kongres Pemuda Se-Dunia di Kuala Lumpur, Malaysia.

 Baca Juga: Irianto Lambrie Ingatkan Kepala Daerah untuk Berpihak pada Rakyat

Ketika itu Pak Mahatir menjabat PM Malaysia. Sementara yang menjabat Pertubuhan/Persatuan Nasional Pemuda Malaysia adalah Pak Anwar Ibrahim. Beliau juga menjabat Menteri Keuangan, sekaligus Timbalan (Wakil) Perdana Menteri Malaysia.

Saat itu, awam sudah tahu, Pak Anwar Ibrahim telah disiapkan Pak Mahatir sebagai penggantinya.

Namun, kemungkinan Pak Anwar Ibrahim dinilai terlalu progresif dan melanggar batas-batas etika politik internal Partai Barisan Nasional, sehingga bisa jadi membuat Pak Mahatir tersinggung berat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X