• Minggu, 21 Desember 2025

Program Gratispol Masuk RPJMD, Ananda: Kita Sudah Bersurat ke Pemprov untuk Dipercepat

Photo Author
- Sabtu, 22 Maret 2025 | 21:03 WIB
Ananda Emira Moeis
Ananda Emira Moeis

SAMARINDA - Program Gratispol untuk pendidikan, kesehatan dan internet gratis telah dimasukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2025-2029.

DPRD Kaltim pun sudah menyurati Pemerintah Provinsi agar lekas menyusun dan membahasnya untuk ditetapkan. Agar tidak terlambat.

"Kita juga sudah bersurat ke Pemprov Kaltim, untuk mempercepat (penyusunan RPJMD). Mengingatkan lah sesuai kewenangan kita," kata Wakil Ketua DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis diwawancarai usai buka puasa bersama 1.000 warga Samarinda di rumah jabatan DPRD Kaltim, Sabtu 22 Maret 2025.

RPJMD, diketahui bersama adalah cetak biru pembangunan suatu daerah yang menjadi landasan dan pedoman pemerintah daerah melaksanakan pembangunan.

Ananda Emira Moeis, yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kaltim mengungkapkan DPRD Provinsi telah melaksanakan Rapat Pimpinan (Rapim) dihadiri Ketua DPRD, Ketua Fraksi dan Ketua Komisi. Hasil rapat, DPRD minta dan menyurati Pemprov segera percepat pembahasan RPJMD.

"Kemarin kita rapim, dan menyurati Ketua Komisi dan Fraksi untuk bersurat ke Pemprov mempercepat pembahasan RPJMD . Sesuai jadwalnya lah Jangan sampai kelewat. Karena kita sudah pembahasan APBD 2026," kata Ananda.

Penyusunan RPJMD Kaltim, diharapkan selesai tepat waktu. Termasuk didalamnya program Gratispol yang menjadi visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim. Program ini nantinya akan diawasi oleh DPRD sesuai kewenangannya.

Ananda mengungkapkan nantinya akan dibentuk Pansus untuk pembahasan dan penetapan RPJMD Kaltim. Termasuk, proses konsultasi RPJMD ke DPR RI.

Sebelumnya, Gubernur Kaltim Dr H Rudy Mas’ud ingin menyukseskan Program Gratispol yang di dalamnya terdapat pendidikan gratis dan kesehatan gratis.

Gubernur meyakini, sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berkualitas dan beriman adalah aset utama untuk membangun daerah. Dan rantai kemiskinan hanya bisa diputus dengan pendidikan yang berkualitas.

Kalimantan Timur tidak bisa mengandalkan sumber daya alam (SDA), karena kontribusinya untuk daerah tidaklah besar.

“Kita punya minyak dan gas? Bukan, itu bukan punya kita. Bahkan dari sekian puluh yang ada di Kalimantan Timur, baru satu yang memberikan participating interest (PI Blok Mahakam),” kata Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, 18 Maret lalu.

Dikatakannya, Kaltim harus menyiapkan generasi emas untuk mencapai sukses masa depan. Dan tidak dianggap daerah penghasil sumber daya alam justru menjadi daerah-daerah yang terkungkung dalam kemiskinan.

Gubernur Rudy Mas’ud dengan keyakinannya seperti ingin membuang jauh kutukan daerah penghasil itu dengan menyiapkan pendidikan gratis unggul dan berkualitas. Targetnya, generasi Kaltim minimal harus mengenyam pendidikan hingga 16 tahun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

X